Panduan Menanam Bunga Marigold untuk Taman Indah dan Sehat

Bunga marigold atau yang sering disebut bunga tahi ayam (Tagetes spp.) merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer di Indonesia. Warna bunganya yang cerah, mulai dari kuning emas hingga oranye menyala, menjadikan marigold favorit untuk mempercantik taman, halaman rumah, maupun pot hias. Tidak hanya indah, bunga ini juga dikenal memiliki manfaat sebagai tanaman pengusir serangga alami.

Baca Juga:

Mengenal Bunga Marigold

Marigold termasuk tanaman semusim yang tumbuh cepat dan mudah beradaptasi. Tingginya dapat mencapai 30 hingga 100 cm tergantung jenisnya. Bunga ini tahan panas dan cocok ditanam di iklim tropis seperti Indonesia. Selain sebagai tanaman hias, marigold juga sering dimanfaatkan sebagai tanaman pendamping (companion plant) di kebun karena aromanya yang khas mampu mengusir hama seperti nyamuk, lalat, dan kutu daun.

Persiapan Media Tanam

Langkah pertama dalam menanam bunga marigold adalah menyiapkan media tanam yang sesuai. Tanaman ini membutuhkan tanah gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik. Campuran tanah taman, kompos, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1 sangat dianjurkan. Pastikan media tanam tidak becek agar akar marigold tidak mudah busuk. Jika ditanam di pot, gunakan pot dengan lubang drainase yang cukup.

Pemilihan Benih dan Penyemaian

Benih marigold dapat diperoleh di toko pertanian atau dari bunga marigold kering yang sudah tua. Untuk penyemaian, siapkan wadah kecil berisi media tanam yang sudah lembap. Taburkan benih secara merata, lalu tutup tipis dengan tanah halus. Siram ringan menggunakan sprayer agar tanah tetap lembap. Dalam waktu 5–7 hari, benih biasanya sudah mulai berkecambah. Bibit siap dipindahkan setelah berumur sekitar 3–4 minggu atau sudah memiliki 3–4 helai daun sejati.

Penanaman di Lahan atau Pot

Bibit marigold dapat ditanam langsung di lahan taman atau dalam pot. Jika ditanam di lahan, beri jarak antar tanaman sekitar 25–30 cm agar pertumbuhannya tidak saling mengganggu. Untuk penanaman di pot, pilih pot berdiameter minimal 20 cm. Pindahkan bibit dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Setelah ditanam, siram dengan air secukupnya.

Perawatan Bunga Marigold

Perawatan marigold tergolong mudah. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

Penyiraman
Lakukan penyiraman satu hingga dua kali sehari, terutama pada pagi dan sore hari. Jangan sampai air menggenang karena dapat menyebabkan akar membusuk.
Pemupukan
Berikan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang setiap 2–3 minggu sekali. Untuk merangsang bunga yang lebat, bisa juga ditambahkan pupuk NPK dengan dosis rendah.
Pemangkasan
Pangkas bunga yang sudah layu agar pertumbuhan bunga baru lebih optimal. Pemangkasan juga menjaga tampilan tanaman tetap rapi.
Pengendalian Hama
Walaupun dikenal sebagai tanaman pengusir hama, marigold tetap bisa terserang kutu daun atau ulat. Gunakan pestisida nabati seperti larutan bawang putih atau air rendaman daun mimba untuk mengatasinya.

Manfaat Tambahan Bunga Marigold

Selain mempercantik halaman, marigold juga memiliki manfaat lain. Beberapa di antaranya adalah:

Pengusir serangga alami: Aroma khas marigold membuat nyamuk dan beberapa jenis hama enggan mendekat.
Tanaman pendamping: Jika ditanam di sekitar sayuran, marigold dapat membantu mengurangi serangan hama.
Bahan alami: Di beberapa negara, ekstrak marigold digunakan untuk keperluan kesehatan kulit dan pewarna alami.

Menanam bunga marigold tidak memerlukan keahlian khusus, sehingga cocok bagi pemula yang ingin mencoba berkebun. Dengan perawatan sederhana, marigold dapat tumbuh subur dan menghasilkan bunga berwarna cerah yang indah. Selain memberikan keindahan, tanaman ini juga membawa manfaat tambahan sebagai pengusir hama alami. Jadi, tidak ada salahnya mencoba menanam marigold di rumah Anda untuk mempercantik lingkungan sekaligus mendapatkan manfaat ganda.

HUBUNGI KAMI