Beligo (Kundur) Buah Tradisional Penuh Manfaat yang Mulai Dilupakan

Buah beligo atau dikenal juga sebagai kundur merupakan salah satu tanaman tradisional Indonesia yang kini mulai jarang ditemui. Padahal, buah ini menyimpan banyak manfaat luar biasa tidak hanya untuk kesehatan, tetapi juga untuk kebutuhan rumah tangga dan industri pangan.

Beligo memiliki nama ilmiah Benincasa hispida dan termasuk dalam keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae), sama seperti labu siam, timun, dan melon. Buah ini dikenal dengan rasa segar, tekstur lembut, dan sifatnya yang menyejukkan tubuh.

Dalam dunia pengobatan tradisional Asia, kundur telah digunakan sejak lama sebagai penurun panas alami, obat batuk, serta bahan makanan bergizi tinggi.

Baca Juga:

Ciri-Ciri dan Asal Usul Tanaman Beligo

Tanaman beligo berasal dari Asia Selatan dan telah menyebar luas ke negara tropis termasuk Indonesia, Malaysia, dan Tiongkok. Tanaman ini tumbuh merambat dengan batang menjalar, daun lebar, serta buah berbentuk bulat lonjong berwarna hijau keputihan.

Saat muda, kulitnya halus dan ditutupi bulu halus putih. Namun ketika matang, kulit buahnya menjadi keras dengan lapisan lilin alami di permukaannya hal inilah yang membuat buah beligo tahan lama tanpa bahan pengawet.

Bentuk dan ukuran buah bisa bervariasi, mulai dari seukuran tangan hingga mencapai lebih dari 10 kilogram tergantung varietasnya.

Kandungan Gizi Buah Beligo

Buah beligo kaya akan air dan serat alami, menjadikannya bahan pangan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan. Dalam 100 gram daging buah beligo terkandung:

Air: ± 96%
Serat pangan: ± 1 gram
Vitamin C: ± 12 mg
Kalsium: ± 20 mg
Zat besi: ± 0,4 mg
Kalium: ± 230 mg
Rendah kalori: hanya sekitar 13 kkal

Selain itu, beligo juga mengandung antioksidan alami seperti flavonoid dan polifenol, yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.

Manfaat Beligo untuk Kesehatan Tubuh

Buah beligo dikenal luas karena manfaat kesehatannya. Berikut beberapa khasiat yang paling menonjol:

1. Menurunkan Panas Dalam dan Demam

Daging buah beligo memiliki efek mendinginkan tubuh secara alami. Air rebusannya sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi panas dalam, sariawan, dan tenggorokan kering.

2. Membantu Menurunkan Tekanan Darah

Kandungan kalium yang tinggi pada beligo membantu menyeimbangkan kadar garam dalam tubuh, menjaga tekanan darah tetap stabil, serta mencegah hipertensi.

3. Melancarkan Pencernaan

Karena tinggi serat dan air, beligo sangat baik untuk mengatasi sembelit, memperlancar sistem pencernaan, serta menjaga berat badan tetap ideal.

4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Vitamin C dalam buah kundur berperan sebagai antioksidan yang membantu memperkuat sistem imun, melindungi tubuh dari infeksi virus dan bakteri.

5. Baik untuk Kesehatan Kulit

Jus beligo yang dikonsumsi secara rutin dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah penuaan dini, berkat kandungan antioksidannya yang tinggi.

Beligo dalam Dunia Kuliner

Selain berkhasiat untuk kesehatan, beligo juga sering digunakan dalam berbagai olahan makanan tradisional. Di Indonesia, daging buah kundur muda kerap diolah menjadi sayur bening, tumisan, atau sup ringan yang menyegarkan.

Sementara di Tiongkok dan India, beligo dijadikan bahan dasar manisan, acar, hingga minuman herbal dingin. Rasa buahnya yang netral dan teksturnya yang lembut membuat beligo mudah dipadukan dengan berbagai bumbu dapur.

Yang menarik, buah beligo yang sudah matang sempurna bisa disimpan hingga berbulan-bulan tanpa membusuk, karena lapisan lilin alaminya berfungsi seperti pelindung alami dari oksidasi dan bakteri.

Beligo Sebagai Tanaman Obat Tradisional

Tidak hanya buahnya, bagian lain dari tanaman beligo juga bermanfaat bagi kesehatan.

Daun dan bijinya digunakan sebagai ramuan herbal untuk mengatasi infeksi kulit, luka bakar, dan bisul.
Biji keringnya sering dijadikan obat alami untuk batuk berdahak dan gangguan pernapasan.
Rebusan kulit buahnya digunakan sebagai minuman penurun panas dan detoksifikasi tubuh.

Dalam pengobatan tradisional Tiongkok (TCM), kundur dikenal sebagai tanaman yang memiliki efek “yin” atau pendingin tubuh, sehingga sering digunakan untuk menyeimbangkan suhu internal dan mengatasi dehidrasi akibat cuaca panas.

Potensi Ekonomi dan Pertanian Buah Beligo

Tanaman beligo cukup mudah dibudidayakan dan tidak memerlukan perawatan rumit. Ia bisa tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, dengan curah hujan sedang dan sinar matahari penuh.

Bibit beligo bisa ditanam dari biji, dan hasil panen pertama biasanya dapat diperoleh setelah 3–4 bulan. Setiap tanaman dapat menghasilkan hingga 10–20 buah besar, menjadikannya tanaman yang cukup produktif.

Selain dijual sebagai bahan pangan, buah beligo matang sering diburu untuk dijadikan bahan pembuatan sirup herbal dan produk kesehatan alami.

Dengan meningkatnya minat terhadap pangan lokal sehat dan alami, beligo memiliki potensi pasar yang menjanjikan, terutama untuk produk olahan herbal, minuman alami, dan kosmetik berbahan nabati.

Beligo atau kundur merupakan buah lokal tradisional yang seharusnya mendapat perhatian lebih besar di tengah maraknya produk impor. Dengan segudang manfaat mulai dari penyejuk tubuh, pelancar pencernaan, hingga sumber antioksidan alami beligo layak disebut sebagai buah super tropis yang terlupakan.

Selain menyehatkan, beligo juga memiliki nilai ekonomi dan potensi pertanian tinggi. Dengan budidaya yang mudah, hasil panen berlimpah, serta masa simpan yang panjang, buah ini bisa menjadi alternatif unggulan dalam pertanian berkelanjutan Indonesia.

Kini saatnya kita kembali mengenal dan membudidayakan beligo buah sederhana yang mampu memberikan kesejukan, kesehatan, dan keuntungan bagi para petani dan masyarakat.

HUBUNGI KAMI