Ingin Menanam Sawi dalam Botol Bekas? Ikuti Langkah-langkah Berikut

Hai, kembali lagi bersama penulis yang akan membahas seputar dunia pertanian, perkebunan, pertanian dan juga perternakan. Asyik kan, kalau punya tanaman sayur sendiri di rumah? Tentu saja. Setiap saat Anda akan bisa memetik dan memanennya.

Selain berhemat belanja, Anda juga punya aktivitas baru yaitu menanam. Apalagi saat ini, di tengah pandemi, masyarakat tertarik untuk menanam dan beternak.

Salah satu contoh sayuran yang bisa Anda tanam dengan mudah adalah Sawi. Sawi atau caisim merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang dapat dibuat menjadi makanan apa saja, mulai digunakan untuk sayuran bening, tambahan bakso, mie ayam, mie instan, mie goreng, dan masih banyak lagi.

Ditambah lagi, Sawi sendiri memiliki banyak sekali nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tubuh, seperti menyehatkan tulang, mencegah kanker, membantu mencegah sembelit karena kaya akan serat dan kandungan air.

Nah, jika anda suka makan sawi untuk diolah menjadi berbagai macam masakan, maka ada baiknya anda mulai mempelajari cara menanam sawi di rumah anda, agar tidak perlu repot membelinya di pasar.

Proses menanam tanaman sawi di rumah tidaklah sulit. Anda bahkan bisa menanamnya di botol plastik bekas. Ya, hanya di dalam botol plastik bekas saja, botol yang tidak boleh digunakan, setelah diminum kemudian dibuang. Sekarang Anda bisa menggunakannya. Jika Anda tertarik untuk menanam tanaman sawi dalam botol bekas, berikut beberapa cara yang perlu Anda lakukan.

1,5 liter botol air mineral, gunting atau paku, media tanam tanah, pupuk kandang, sekam bakar, bibit sawi yang sudah disemai setelah 4 hari.

Cara Pembuatan 

1. Jadi botol menjadi dua bagian, potong padah tengah-tengah botol.

2. Setelah itu botol plastik dipotong menjadi 2 bagian, bolong atau bolong botol plastik tersebut dengan menggunakan tentara atau paku yang berfungsi untuk mengalirkan air keluar yang berfungsi agar media tanam tidak tergenang air, agar tanaman sawi tetap terjaga .

3. Setelah botol plastik siap digunakan sebagai wadah untuk menanam sawi, masukkan ke dalam tanah, bakar sekam, dan pupuk kandang. Jika tidak ada sekam yang terbakar, tidak masalah.

Perbandingan jumlah tanah dengan pupuk kandang bisa 1 banding 1 atau 1 banding setengah, jadi tanah bisa 1 bagian dan pupuk kandang bisa 1 atau setengah.

Dari situ cukup karena nanti ada pemupukan ulang. Masukkan media tanam hingga memenuhi botol plastik.

4. Setelah media tanam yang berisi tanah dan pupuk kandang dimasukkan ke dalam botol plastik, baru disiram sedikit air.

5. Tambahkan sawi yang sudah disemai setelah 4 hari, bila sudah muncul 2 helai daun.

Meski masih kecil, bibit sawi yang sudah disemai, Anda tanam di wadah botol plastik. Segera tanam benih sawi yang baru disemai selama 4 hari ke wadah baru dikatakan cara yang cukup efektif.

Anda tinggal menempatkan bibit sawi yang baru saja mekar ke dalam wadah baru agar terus tumbuh dan berkembang.

Hal ini karena jika benih yang disemai berukuran cukup besar kemudian baru ditransplantasikan, terkadang terdapat masa peralihan ketika akan dipindahkan.

Bila benih yang agak besar dirasa tumbuh subur di tempat semai yang subur, maka sudah saatnya anda menanamnya ke wadah baru, kadang dalam 1-2 hari layu, karena pengaruh media baru yang membuat benih beradaptasi atau akarnya dicabut, tetapi setelah itu benih dapat berkembang.

Meski begitu, ketika bibit yang baru disemai setelah 4 hari segera dipindahkan ke mereka, ditanam di wadah baru, tentu akan membuat bibit tumbuh terus menerus dan tidak ada masa transisi, asalkan Anda terus memberi nutrisi dari pupuk yang cukup dan jangan biarkan mengering.

6. Anda juga bisa memberi tanaman sawi dengan pupuk seperti pupuk kandang cair, pupuk NPK, atau padi basi dan lain sebagainya.

7. Jika dirawat dengan baik, teliti dan telaten, dalam waktu 30 hari Anda sudah bisa memanen tanaman sawi.

Selesai sudah artikel untuk hari ini, jangan lupa selalu kunjungi website ini untuk update berita terbaru ya. Sampai jumpa.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: