PAGE

Rabu, 23 Desember 2015

Mengintip Gurihnya Bisnis Budidaya Tanaman Gaharu

Perlu diketahui pohon penghasil gaharu (Aquilaria, Sp) adalah spesies asli Indonesia yang cocok ditanam di daerah Sumatera, dataran tinggi Jawa, Kalimantan dan Irian Jaya. Dari sekian banyak jenis gaharu, beberapa spesies gaharu komersial yang sudah mulai dibudidayakan adalah: Aqualaria Malaccensis, A.Microcarpa, A.Beccariana, A.Hirata, A.Filaria dan Grynops Verteggi serta A. Cresna asal Kamboja. Gaharu Cianjur.

Gaharu merupakan jenis kayu yang memiliki berbagai macam warna dan bentuk yang khas. Jenis kayu gaharu memiliki kandungan damar wangi sehingga kayu ini dijadikan sebagai bahan pewangi alami. Perlu diketahui juga bahwa jenis kayu gaharu merupakan bahan aromatik yang paling mahal di dunia. Indonesia adalah negara pengekspor kayu gaharu nomor satu di dunia. Oleh karenanya, budidaya pohon gaharu merupakan peluang usaha yang sangat menggiurkan. Sekedar informasi, harga kayu gaharu dengan kualitas yang paling baik bisa bernilai antara Rp 5 juta  per kg hingga Rp 20 juta per kg. Pernah diberitakan bahwasannya harga kayu gaharu pernah mencapai Rp 100 juta per kg. Bukankah ini sangat menjanjikan?

Harga Tergantung Kualitas Gaharu
Meski kayu yang kita hasilkan tidak sebagus yang diharapkan, tapi tidak perlu galau. Sebab harga kayu gaharu  terus tergolong tinggi meskipun kualitasnya rendah. Dari kelas yg paling rendah saja, harga kayu gaharu masih bisa mencapai Rp 50 ribu per kg. Kita tetap dapat untung meskipun mutu hasil panen kurang baik.

Sebenarnya kayu gaharu dimanfaatkan untuk apa sampai harganya bisa mencapai sangat tinggi? Tipe kayu ini diimpor oleh negara-negara lain dari Indonesia utk dijadikan bahan baku obat-obatan, parfum, kosmetik, sampai difungsikan buat acara-acara ritual keagamaan. Sehingga budidaya gaharu ialah salah satu kesempatan bisnis yg sangat baik prospeknya saat ini.

Cara Budidaya Gaharu
Ada sekian banyak petunjuk berkenaan dengan budidaya gaharu. Yang paling dilakukan dilakukan adalah menyiapkan lahan. Kemudian, kita mencari bibit pohon gaharu yang berkualitas baik. langkah berikutnya kita mesti mencari tahu pula dimana kita dapat menyetorkan hasil panen kita ini nantinya. Sesudah semuanya informasi kita dapatkan, langkah berikutnya ialah belajar secara mendalam tentang budidaya gaharu.

Tahap - Tahap Dalam Penanaman Gaharu
1. Pilihlah lahan yang pas, lahan yg tak terendam air (seperti sawah maupun rawa-rawa) yg berada di ketinggian antara 0 sampai 750 mdpl.
2. Menyiapkan bibit gaharu. Dalam masa pembibitan, gaharu dapat ditanam dulu di dalam polybag.
3. Sembari menunggu bibit siap dipindahkan, kita mengolah lahan supaya tanahnya lebih subur. Kita membuat lubang-lubang untuk penanaman, memberinya pupuk kandang, & membiarkannya sampai sekitar 1 bulan.
4. Setelah bibit siap ditanam, baru kita pindahkan ke lahan yg sudah kita siapkan tadi. Saat penanaman, jarak tanam yangg ideal ialah kira kira 2 x 2,25 m. Sedangkan disaat paling baik buat menanam yaitu di awal musim hujan saat pagi atau sore hari.
5. Sesudah itu, pohon konsisten dirawat dengan pemberian pupuk & pengairan dengan cara teratur. Sampai mencapai umur 18 bln, pohon sebaiknya diberikan naungan biar teduh. Untuk naungan (peneduh) bisa memakai paranet/shading net. Untuk kebutuhan paranet bisa hubungi kami di 08123.258.4950 - 0877.0282.1277 - 0852.3392.5564. Info lebih detail tentang paranet silahkan klik disini.

Pembersihan rumput bisa dilakukan 3 bln sekali atau melihat situasi kondisi tanaman. Pemangkasan cabang/ranting pohon bisa dilakukan kepada waktu tanaman berusia 3 – 5 thn, bersama memotong cabang sektor bawah & menyisakan 4 – 10 cabang atas. Pucuk tanaman dipangkas & dipelihara lumayan lebih kurang 5 Meter maka memudahkan tugas inokulasi gaharu. Apa itu Inokulasi?

Inokulasi (Penyuntikan)
Inokulasi merupakan salah satu faktor yg amat utama dalam bisnis gaharu, lantaran resin gaharu amat sangat tak mudah terbentuk dengan cara alami. Oleh sebab itu dibutuhkan campur tangan manusia seperti pengerjaan pelukaan & memberikan bahan pemicu produksi resin gaharu seperti cendawan & bahan yang lain.

Cendawan yang biasa diinokulasikan seperti kategori fusarium sp, phiolphora parasitica, torula sp, Aspergilus sp, Penicilium sp, Cladosporium sp, Opicoccum Granulatum sp, Clymndrocladium sp, sphaeropsis sp, Botryodlipodhia theobromae, Tricodarma sp, phomopsis sp, Chunninghamella echinulata.

Tingkat kesuksesan inokulasi kepada satu pohon amat sangat bervariasi. Rumus yg teramat pesimis hasil budidaya terhadap thn ke tujuh merupakan 1 kg gubal, 10 kg kemendangan & 15 kg abu. Tapi Berdasarkan pengalaman optimis dari Thailand akhirnya mencapai 5 – 10 kg gubal.

Masa Panen Gaharu
Ada dua macam cara memanen gaharu.
a. Pemanenan Secara Berkala
Pemanenan ini dilakukan dengan cara mengeruk, mengerok, mengupas sektor pohon yg sudah terinfeksi & membuahkan damar wangi (gaharu) & akhirnya rata-rata berbentuk serpihan-serpihan mungil. Sesudah dilakukan pemanenan sehingga dilakukan proses inokulasi lagi.

b. Pemanenan Keseluruhan
Pemanenan ini dilakukan secara menebang habis tanaman penghasil gaharu yg telah diinokulasi & menunjukkan pohon tersebut sudah terbentuk gubal gaharu antara lain :
1. Daun terhadap tajuk menguning & rontok.
2. Ranting-ranting sudah mulai mengering.
3. Dilihat secara fisik pertumbuhan sudah berakhir (berhenti).
4. Kulit batang sudah mulai mengering.
5. Kulit kupasan jika dibakar akan mengeluarkan aroma harum khas.
Demikian artikel tentang cara budidaya pohon gaharu, semoga bermanfaat.
Baca juga Cara Budidaya Tanaman Karet.

Jumat, 18 Desember 2015

Cara Membuat Media Tanam Untuk Tanaman Sayuran Dalam Polybag

Perlu diketahui, media tanam adalah salah satu perihal utama yg amat tentukan dalam gerakan bercocok tanam. Media tanam dapat memastikan baik buruknya pertumbuhan tanaman yg kepada hasilnya mempengaruhi hasil produksi. Jenis-jenis fasilitas tanam amat tidak sedikit & berbagai. Lebih-lebih bersama berkembangnya beragam metode bercocok tanam, seperti hidroponik & aeroponik.

Tiap-tiap type tanaman membutuhkan sifat & karakteristik sarana tanam yg tidak serupa. Contohnya, tanaman buah membutuhkan karakter sarana tanam yg berlainan dgn tanaman sayuran. Tanaman buah memerlukan sarana tanam yg solid supaya sanggup menunjang pertumbuhan tanaman yg relatif lebih agung, sementara tipe tanaman sayuran daun lebih memerlukan alat tanam yg gembur & enteng ditembus akar.

Nah, kali ini kami bakal membahas media tanam yg biasa dimanfaatkan buat budidaya sayuran organik dalam polybag maupun pot. Bahan-bahan yg dipakai ialah bahan yg tidak sedikit sedia di alam & dapat dikerjakan sendiri. Kiat yg dapat kami uraikan sesuai dimanfaatkan utk budidaya tanaman organik lantaran tak memakai penambahan pupuk kimia, pestisida, herbisida, & obat-obatan yang lain.

Syarat Media Tanam yang Baik
Media tanam mempunyai fungsi buat menolong tanaman, memberikan nutrisi & sediakan area bagi akar tanaman utk tumbuh & berkembang. Melalui alat tanam tumbuh-tumbuhan meraih sebahagian agung nutrisinya. Buat budidaya tanaman dalam wadah pot atau polybag, fasilitas tanam dibuat sbg pengganti tanah. Oleh dikarenakan itu, mesti sanggup menukar fungsi tanah bagi tanaman.

Dan media tanam yg baik mesti mempunyai sifat-sifat fisik, kimia & biologi yg pas dgn kepentingan tanaman.
Dengan kata lain, media yg baik mesti mempunyai syarat-syarat juga sebagai berikut:
1. Dapat sediakan area tumbuh bagi akar tanaman, sekaligus pula dapat membantu tanaman. Artinya, alat tanam mesti gembur maka akar tanaman mampu tumbuh baik & sempurna, dapat namun tetap lumayan solid memegang akar & menunjang batang biar tak roboh. Jika alat terlampaui gembur, pertumbuhan akar dapat leluasa tetapi tanaman dapat terlampaui gampang tercerabut. Sebaliknya jikalau terlampaui padat, akar bakal kesusahan buat tumbuh.

2. Mempunyai porositas yg baik, artinya dapat menaruh air sekaligus pula memiliki drainase (kekuatan mengalirkan air) & aerasi (kapabilitas mengalirkan oksigen) yg baik. Sarana tanam mesti mampu mempertahankan kelembaban tanah tapi mesti sanggup membuang kelebihan air. Alat tanam yg porous memiliki rongga kosong antar materialnya. Fasilitas tersebut tersebut bisa ditembus air, maka air tak tergenang dalam pot atau polybag. Tapi disisi lain ronga-rongga tersebut mesti dapat menyerap air (higroskopis) utk disimpan yang merupakan cadangan & mempertahankan kelembaban.

Sediakan unsur hara yg pass baik makro ataupun mikro. Unsur hara amat sangat mutlak bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini mampu disediakan dari pupuk atau gerakan mikroorganisme yg terdapat dalam alat tanam.
Tak mengandung bibit penyakit, fasilitas tanam mesti bersih dari hama & penyakit. Hama & penyakit yg terkandung dalam alat tanam bakal menyerang tanaman & menyebabkan kematian kepada tanaman. Sarana tanam tak mesti steril dikarenakan tidak sedikit mikrooganisme tanah yg sebenarnya amat sangat berguna bagi tanaman, tapi mesti higienis dari bibit penyakit.
#Baca juga Cara Menghitung Jumlah Lembar Polybag per Kg.

Menyiapkan Media Tanam Untuk Tanaman Sayuran Dalam Polybag
Bahan-bahan:
Masih banyak ragam material yg sanggup diperlukan buat menciptakan sarana tanam sejak mulai dari yg alami sampai yg sintetis. Tetapi dalam peluang kali ini kami cuma dapat membatasi kepada sekian banyak bahan organik yg tidak sedikit sedia di alam, murah & mudah pembuatannya.

1. Tanah (bahan penting)
Tanah yg baik buat fasilitas tanam sebaiknya diambil dari lapisan sektor(unggul soil). Dengan Cara umum terdapat dua type tanah adalah yg mesti diperhatikan merupakan tanah pasir & tanah lempung. Tanah yg berpasir mempunyai kapabilitas drainase yg baik, serentak mengalirkan air tapi kelemahannya tanah tersebut jelek dalam menaruh air yang merupakan cadangan. Sedangkan tanah lempung lebih susah ditembus oleh air maka bakal menciptakan air tergenang dalam fasilitas tanam. Tanah yg baik utk sarana tanaman tak terlampaui berpasir & tak terlampaui lempung, melainkan mesti gembur.

2. Kompos atau humus
Kompos yakni bahan organik yg berfungsi yang merupakan penyedia unsur hara bagi tanaman. Kompos yg dipakai buat sarana tanam yaitu kompos padat, silakan baca type & karakteristik pupuk kompos. Nyaris seluruh kategori kompos padat mampu dipakai juga sebagai bahan baku fasilitas tanam.

Tambahan bahan-bahan organik seperti kompos atau humus kepada fasilitas tanam sanggup memperbaiki struktur fisik tanah & meningkatkan kapasitas ganti kation. Kompos yg ditambahkan sebaiknya berupa kompos yg sudah matang. Kompos yg belum matang berpotensi mendatangkan hama & penyakit. Tidak Hanya itu unsur haranya susah diserap tanaman sebab belum terurai dengan cara penuh.

Terkecuali kompos, bisa pula memakai humus yg didapatkan dari hutan. Tanah humus mempunyai kandungan unsur hara yg tinggi. Jikalau ruangan kamu dekat bersama hutan, tanah humus sanggup dicari dgn enteng. Tempat-tempat paling baik ialah di sekitar tanaman pakis-pakisan.

Unsur bahan organik lain pun dapat diperlukan yang merupakan pengganti kompos atau humus seperti pupuk kandang atau pupuk hijau. Cuma saja butuh digarisbawahi, sebaiknya pakai pupuk kandang atau hijau yg sudah matang benar & teksturnya telah berbentuk granul seperti tanah. Pemakaian pupuk kandang yg belum matang beresiko mengambil hama & panyakit terhadap tanaman.

3. Arang sekam atau sabut kelapa
Arang sekam yaitu hasil pembakaran tidak sempurna dari sekam padi. Arang sekam bermanfaat utk meningkatkan kapasitas porositas tanah. Tambahan arang sekam kepada fasilitas tanam dapat memperbaiki struktur fasilitas tanam lantaran memiliki partikel-partikel yg berpengaruh terhadap pergerakan air, hawa & menjaga kelembaban.

Manfaat arang sekam merupakan dapat menetralisir keasaman tanah, menetralisir racun, meningkatkan daya ikat tanah kepada air, merangsang pertumbuhan mikroba yg menguntungkan bagi tanaman, menjadikan tanah gembur maka memperbaiki drainase & aerasi tanah. Arang sekam lebih baik dibanding sekam padi, sebab arang sekam telah mengalami pembakaran yg dapat menghilangkan bibit penyakit atau hama yg bisa saja terikut.

Tidak cuma arang sekam, dapat serta diperlukan sisa-sisa sabut kelapa (coco peat). Sabut kelapa memiliki sifat seperti arang sekam. Fasilitas tanam sabut kelapa pas diperlukan di daerah yg kering bersama curah hujan rendah. Sabut diambil dari sektor kulit kelapa yg telah lanjut umur.



Bagaimana Cara Menciptakan Media Tanam Organik? 
Berikut ini cara-cara menciptakan sarana tanam polybag atau pot dgn memakai bahan baku yg sudah diterangkan diatas. Utk menciptakan fasilitas tanam yg baik difungsikan unsur tanah, bahan pengikat atau penyimpan air & penyedia unsur hara. Bahan baku yg dapat dimanfaatkan dalam panduan berikut ialah tanah unggul soil, kompos & arang sekam.

Berikut langkah-langkah membuat media tanam: 
1. Siapkan tanah yg tampak gembur & subur, tambah baik diambil dari sektor paling atas. Seterusnya ayak tanah tersebut sampai jadi butiran-butiran halus. Usahakan tanah dalam kondisi kering maka tak menggumpal. Tanah yg menggumpal bakal menyebabkan bahan-bahan tak tercampur dgn merata.

2. Siapkan kompos yg sudah matang, mampu dari type kompos biasa, bokashi atau kompos takakura. Ayak kompos atau humus tersebut maka jadi butiran halus.

3. Siapkan arang sekam, mari baca trik menciptakan arang sekam.
Campurkan tanah, kompos, & arang sekam dalam satu buah wadah. Komposisi campuran ialah 2 sektor tanah, 1 bidang kompos & 1 bidang arang sekam (2 : 1 : 1). Aduk sampai merata.
4. Siapkan pot atau polybag, masukkan campuran tersebut kedalamnya. Alat tanam telah siap dipakai.
5. Sekadar catatan, ke-3 bahan baku tersebut mampu serta dicampur bersama komposisi 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.
Mana yg paling baik bagi Kamu, pastinya tergantung dari tipe tanaman & ketersediaan sumber daya. Menyangkut hasil, sekian banyak penelitian menunjukkan factor yg tidak serupa.

Alat tanam teramat bermanfaat seandainya kita mau menanam sayuran dalam polybag atau pot. Metode seperti ini tepat diterapkan di lahan yg terbatas atau lahan sempit. Berikut ini sample aplikasi budidaya sayuran dalam polybag.
# Pingin tahu harga polybag tanaman, silahkan klik DISINI.

Minggu, 06 Desember 2015

Cara Pembibitan Tanaman Teh Menggunakan Polybag

Teh diperoleh dari pengolahan daun tanaman teh (Camellia sinensis L). Tanaman ini diperkirakan berasal dari daerah pegunungan Himalaya & daerah-wilayah perbukitan yg berbatasan bersama Republik Rakyat Cina, India, & Burma. Tanaman ini sanggup tumbuh subur di wilayah tropik & subtropik bersama menuntut pass sinar matahari & hujan sepanjang th. Tanaman teh bakal tumbuh sampai-sampai tinggi kurang makin 6-9m. Di perkebunan-perkebunan tanaman teh dipertahankan cuma hingga tinggi seputar 1m bersama pemangkasan dengan trik terencana.

Pemangkasan dengan metode bersiklus dilakukan utk memudahkan pemetikan daun & biar diperoleh tunas-tunas dau teh yg pass tak jarang. Tanaman teh rata rata semenjak semenjak akan dipetik daunnya dengan metode menerus sesudah usia 5 th. Bersama pemeliharaan yg baik tanaman teh bakalan berikan perolehan daun teh yg lumayan gede selama 40 th. Karenanya kebun-kebun teh butuh selalu meraih pemupukan secara bertahap dan rutin, bebas serangan hama penyakit tanaman, mendapati pemangkasan dengan metode baik, meraih curah hujan yg lumayan. Kebun-kebun teh butuh diremajakan setelah tanaman tehnya berusia 40 th ke atas.

Tanaman teh bakal tumbuh subur di wilayah-wilayah bersama ketinggian 200-2.000m diatas permukaan laut. Di wilayah-daerah yg rendah rata-rata tanaman teh kurang bakal berikan perolehan yg lumayan tinggi. Tanaman teh menghendaki tanah yg dalam & enteng meresap cairan. Tanaman tak tahan atas kekeringan pun menuntut curah hujan minimal 1.200 milimeter yg merata sepanjang thn.

Hasil teh diperoleh dari daun-daun pucuk tanaman teh yg dipetik sekali dgn selang 7 sampai 14 hri, tergantung dari kondisi tanaman di masing-masing wilayah. Trick pemetikan daun kagak cuma mempengaruhi jumlah perolehan teh, pula teramat memastikan kualitas teh yg dihasilkannya. Dibedakan kiat pemetikan halus (fine plucking) & trick pemetikan kasar (coarse plucking). Pemetikan daun sampai-sampai tempo ini tetap dilakukan oleh tenaga manusia, sampai-sampai sebahagian agung oleh tenaga-tenaga perempuan. Utk membuahkan teh kualitas baik butuh dilakukan pemetikan halus, adalah : cuma memetik daun pucuk & dua daun di bawahnya. Ada serta yg buat pemetikan medium, bersama pun memetik sektor halus dari daun ke-3 di bawah daun pucuk. Pemetikan kasar enggak jarang pun dilakukan sekian banyak perkebunan (rakyat), yaitu : pemetikan daun pucuk bersama tiga atau kian tidak sedikit daun di bawahnya, tergolong pula batangnya.

Kiat Pembibitan Teh 
Tanaman diperbanyak bersama biji ataupun stek daun. Dari sisi produksi, sebaiknya tanaman diperbanyak bersama stek daun.
* Persyaratan Benih 
diambil dari kebun biji, berbentuk biji jatuhan, tak terserang kepik biji & akbar. Biji disimpan di dalam kaleng yg ditutup rapat bersama kelembaban 35-38% & serentak disemaikan sehabis dipungut.

Perkecambahan Dalam Badengan 
1. Pasir setebal biji teh dihamparkan kepada kotak papan 1 x 2 meter.
2. Taburkan benih diatas hamparan pasir.
3. Hamparkan kembali pasir di atas benih.
4. Jalankan kembali langkah b & c sampai didapat tumpukan pasir-benih jumlahnya 3 tumpuk.
5. Tutup sektor atas tumpukan bersama karung goni basah.
6. Naungi bedengan bersama daun kering.
7. Sesudah 1 pekan, biji yg retak atau berkecambah ditanamkan kepada bedengan atau polibag (polybag).

Penanaman Benih Teh 
1. Kepada Bedengan : tanah utk persemaian di bedengan mesti gembur & subur, jarak tanam kecambah teh 15x20cm alias 20x20cm, kecambah dibenamkan, ditimbun tanah dgn ketebalam nol,5-1cm (setebal benih) & ditutupi bersama potongan daun guatemala, alias alang-alang. Bedengan dinaungi bersama naungan individu.

2. Kepada polybag dgn skala 12x25cm bersama sarana & trick penanaman yg sama. Berikutnya polibag berisi kecambah diletakkan di dalam bedengan yg dinaungi.

3. Perawatan meliputi penyemprotan fungisida Dithane M-45 nol,2% & insektisida Demicron nol,2%. Penyiraman apik biar tak kekeringan, pemupukan dua hingga tiga bln sehabis tanam dgn pupuk daun Bayfolan 15 cc/10 liter.

4. Bibit di polybag dipindahtanamkan terhadap usia 10-12 bln, bibit di bedengan dipindahkan ke kebun terhadap usia 1 tahun(puteran) & 2-3 tahun(stump).

# Bila membutuhkan polibag (polybag) silakan hub. 0877.0282.1277 - 08123.258.4950 - 0852.3392.5564. Informasi lebih rincian berkenaan polybag silakan tonton disini.

Pembibitan Stek Daun
Stek ditanam di dalam polibagperpolybag berisi alat tanah. Polibag ini disusun di dalam bedengan yg terletak di dalam naungan pembibitan.
# Bahan Tanaman
1. Ranting stek diraih berusia 4-5 bln setelah pangkas, sejak semenjak berkayu & berwarna coklat. Posisi ranting stek (stekres) tegak lurus (vertikal).
2. Stekres berasal dari induk yg ditanam di kebun induk (Multiplication plant, MP).
3. Panjang tangkai stek 3-4 centi meter dipotong miring 45o ke arah luar & memiliki 1 helai daun.
4. Jumlah stek dari stekres antara 2-5 stekperstekres diraih dari batas pangkal ranting yg berwarna coklat sampai daun ke tiga dari peko (pucuk/tunas yg sedang tumbuh nyala).
5. Stek direndam di dalam larutan Dithane M-45 15-25 gramperliter tatkala satu hingga dua menit.

# Alat Stek 
1. Struktur tanah gembur, sedikit berliat, PH 4,5-5,5, bebas nematoda & sisa akar/tanaman.
2. Dipakai dua macam tanah : 2per3-3per4 bidang lapisan tanah atas (unggul soil) buat isi bidang bawah polibag skala 12×25 centi meter; 1per4-1/3 bidang lapisan tanah bawah (sub soil) buat isikan bidang atas polibag. Diawal Mulanya tanah disaring dgn saringan 1-2 senti meter.
3. Tanah difumigasi Dithane M-45 bersama dosis 300-400 gram/m3 tanah. Dithane dicampur merata kepada tanah saat dimasukkan ke polibag.
4. Bila PH tanah terlampaui tinggi, keasaman dioptimasi bersama tawa jumlahnya 1per2-1 kg/m3 tanah dengan bersama pemberian Dithane M-45.
5. Pemupukan basic sekedar diberikan kepada tanah lapisan atas : SP-36 & KCl masing-masing jumlahnya 500 gramperm3 tanah.
6. Pengisian tanah ke polybag.
7. Penanaman stek
8. Pengerjaan naungan pembibitan. Kapasitas naungan pembibitan yakni 3 x 2,lima meter ataupun 4,5-2,5 meter dgn tinggi dua meter. Setengah bedengan terbuat dari bilik & bidang atasnya ditutup jarang bersama wide. Terapkan reng bambu di sektor atas bangunan ini & tutup bersama rerumputan maka cahaya matahari yg masuk kian kurang 25% terhadap 3-4 bln mula-mula. Lebar bedengan 90-100 centimeter, tinggi 15 centimeter & panjang serasi kepentingan & keadaan gelanggang lapang. Rangka sungkup terbuat plastik bersama tinggi lengkungan 60-70 centimeter.

Pemeliharaan Pembibitan 
Pengaturan Intensitas Sinar Matahari
- 0 sampai dengan 3 bln : 25-30%, naungan tertutup semua.
- 4 sampai dengan 5 bln : 30-40%, atap diperjarang.
- 6 sampai dengan 7 bln : 50-75%, atap makin diper jarang lagi.
- 7 hingga dengan 12 bln : 90-100%, atap diperjarang.
- lebih dari 1 thn : 90-100%, atap terbuka sampai-sampai di buka.

# Utk keperluan paranet/jaring peneduh tanaman hub. 0877.0282.1277 - 08123.258.4950 - 0852.3392.5564. Info rincian menerapkan paranet mari perhatikan disini

Penyiraman dilakukan seandainya dibutuhkan. 
Pemupukan dilakukan setelah tanaman berusia 4 bln bersama pupuk daun Bayfolan 15 cc/15 liter cairan atau larutan urea 10-20 gramperliter, satu hingga dua pekan sekali. Pengendalian hama penyakit : Menutup sungkup serentak bilamana ada serangan, menyemprot Dihane M-45 atau Cobox kepada dosis nol,1-0,2%. Seleksi bibit dilakukan terhadap usia 6 bln.

Minggu, 08 November 2015

Beberapa Keuntungan Budidaya Tanaman Jahe Dalam Polybag

Bagaimana cara budidaya tanaman jahe dalam polybag? Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai penanaman jahe.

Media Untuk Tanaman Jahe
Media tanam yang akan kita pakai adalah polybag atau karung bekas. Jika kamu menggunakan karung, bisa gunakan karung bekas beras ataupun pakan ternak. Semakin besar ukuran karung, media pengisi yang kita butuhkan juga semakin banyak, selain itu produktifitas jahe juga akan semakin besar. Namun disarankan untuk menggunakan polybag dengan ukuran minimal 40x50 cm.
Media yang kita butuhkan untuk mengisi polybag antara lain: Tanah, pupuk organik dan pasir dengan perbandingan 2:1:1 atau bisa juga 3:2:1.

a. Tanah
Tanah yang baik utuk digunakan adalah tanah yang gembur dan subur. Gembur artinya adalah tanah yang remah dengan komposisi antara tanah liat, pasir dan debunya seimbang. Subur berarti, tanah yang banyak mengandung unsur hara. Jika tanah yang kita gunakan adalah tanah yang gembur dan subur kita tidak membutuhkan banyak tambahan bahan lain seperti pasir dan juga pupuk.

b. Pasir
Media pasir sangat dibutuhkan jika tanah yang kita gunakan memiliki kandungan fraksi liat yang lumayan tinggi. Pasir yang digunakan pun juga harus pasir ladu atau pasir yang mengandung lumpur. Selain harganya yang murah, pasir jenis ini juga mengandung banyak bahan mineral endapan yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

c. Pupuk Organik
Pupuk organik bisa kita gunakan pupuk kandang, kompos atau juga bokashi (pupuk hasil fermentasi dari mikroorganisme). Jika kita akan menggunakan pupuk kandang, lebih baik gunakan pupuk kandang yang sudah dihancurkan dan difermentasi. Hal tersebut bertujuan agar lebih mudah untuk diserap oleh tanaman.

Beberapa media tersebut semuanya dicampur secara merata sambil bersihkan dari benda-benda yang kira-kira akan mengganggu, seperti palastik, batu dan lain sebagainya. kemudian masukkan ke dalam karung atau polybag yang sudah kita siapkan tadi. Pengisian karung/polybag cukup 15-20 cm bagian saja, karena selama masa pertumbuhan tanaman nanti akan dilakukan penambahan pupuk organik yang tentunya akan menambah volume dari polybag.
Untuk kebutuhan polybag silahkan hubungi kami sms/call: 
0877.0282.1277 - 08123.258.4950 - 0852.3392.5564.

Tahap Pembibitan Jahe
Beberapa syarat dalam memilih bibit jahe yang baik antara lain:
- berasal dari tanaman jahe yang sudah tua, biasanya hal tersebut ditandai dengan tajuk yang sudah kering, kira-kira berumur 9-10 bulan.
- rimpang jahe sudah melewati masa dormansi (1-1,5 bulan), jahe masih segar dengan tidak ada tanda bibit penyakit serta pembusukan.
- kulit rimpang tidak lecet atau memar karena bekas galian, pilih rimpang subur dan subur.
- bibit yang berkualitas adalah bibit yang baik (tidak disimpan terlalu lama).
- memenuhi syarat akan mutu genetik, mutu fisiologis (persentase tumbuh tinggi) serta mutu fisik yang bagus dan tahan terhadap hama penyakit.
- rimpang yang akan dijadikan sebagai bibt, sebaiknya dipotong-potong dengan cutter yang steril atau bisa juga dipotong langsung dengan menyisakan 2-3 bakal mata tunas dengan bobot sekitar 25-60 gram untuk jahe putih besar, 20-40 jahe putih kecil dan jahe merah.

Perkiraan kebutuhan benih untuk lahan per hektar untuk jahe putih besar (panen tua) membutuhkan benih sekitar 2-3 ton dan 5 ton untuk jahe putih besar (panen muda). Sedangkan jahe merah dan jahe emprit sekitar 1-1,5 ton.

Tahap Pengecambahan
Apabila khawatir dengan akan adanya serangan jamur, bibit bisa kita rendam terlebih dulu dalam larutan fungisida (misalkan Dithane M-45) selama kurang lebih 15 menit (untuk budidaya konvensional). Jika tidak, benih cukup direndam atau dibasahi dengan air, kemudian letakkan di tempat yang lembab agar bisa berkecambah dengan baik. Selain itu, kita juga harus mengontrolnya setiap hari dengan cara membasahinya jika bibit sudah mulai mengering. Bibit akan mulai berkecambah kira-kira sekitar 2 minggu.

Tahap Penyemaian
Salah satu cara untuk menyemaikan jahe adalah dengan menggunakan peti kayu dengan urutan kerja sebagai berikut.
1. Pada bagian dasar peti letakkan bakal bibit selapis
2. Beri sekam padi atau abu gosok, kemudian bibit jahe tersebut beri abu gosok lagi. Terus begitu sampai yang paling atas adalah sekam padi atau abu gosok (berlapis, bibit, abu gosok, bibit, abu gosok).
3. Benih tersebut akan mulai bertumbuh dalam kurun waktu 2-4 minggu. Jika sudah tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm (3-5 daun). Jika sudah begitu bisa kita ambil bibit tersebut dari rimpangnya lalu kemudian kita tanam dalam karung atau polybag.
4. Rimpang yang tersisa bisa kita tanam kembali di tempat penyemaian agar tumbuh bibit yang lain. (satu buah rimpang bisa menghasilkan sekitar 2-4 bibit).
5. Setelah bibit kita tanam, tanaman jahe tersebut jangan langsung kita tempatkan pada ruang yang terbuka dengan paparan sinar matahari secara langsung. Melainkan harus kita adaptasikan terlebih dulu di tempat yang memiliki naungan (bisa menggunakan paranet) hingga berumur sekitar 1,5-2 bulan.

Tahap Menanam
Penanaman bibit jahe dalam polybag atau karung haruslah sangat hati-hati. Buatlah lubang pada polybag, kira-kira sebesar ukuran bibit, kemudian masukkan medianya (tanah, pasir dan pupuk) beserta bibitnya ke dalam polybag. Setelah itu tutup tutup dengan media disekitarnya dan padatkan ala kadarnya saja. Setelah proses penanaman selesai, media dan bibit harus sering dengan air secukupnya agar kebutuhannya untuk bertumbuh tercukupi dengan baik.

Tahap Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman jahe dalam polybag atau karung sangatlah mudah, pemeliharaan tersebut biasanya meliputi: penyiangan, penyiraman penggemburan media, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit.

Tahap Pemanenan
Tanaman jahe yang sudah kita bududayakan tersebut bisa kita panen setelah berumur kurang lebih sekitar 10 bulan. Tanaman yang sudah tua dan siap panen adalah tanaman yang sudah melewati masa mengering, di mana daun dan batangnya berubah menjadi kuning dan sudah mengering. Proses panen jahe yang kita tanam di polybag sangatlah mudah, karena kita tidak perlu susah payah untuk menggali. Kita hanya perlu menggunakan cetok atau merobek kantung polybag yang sudah mulai lapuk.
Angkat rimpang jahe dengan hati-hati supaya tidak rusak, kemudaion bersihkan dari tanah dan kotoran yang menempel (jika perlu cuci dengan air bersih). Satu rumpun tanaman jahe yang ada dalam satu media tanam karung ukuran 50 kg bisa menghasilkan rimpang jahe sekitar 2-5 kg.

Keuntungan Budidaya Jahe Menggunakan Polybag
Apa saja keuntungan dari budidaya jahe menggunakan polybag?
Berikut ini beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan dari budidaya jahe dalam polybag, antara lain:
- bisa menghemat tempat karena kita bisa melakukannya meskipun kita hanya punya lahan yang kurang luas. Karena kita bisa menggunakan sistem susun.
- mudah dalam proses perawatan dan pemanenan.
Demikian artikel tentang cara budidaya tanaman jahe dalam polybag.
Apabila membutuhkan polybag silahkan hubungi kami sms/call: 
0877.0282.1277 - 08123.258.4950 - 0852.3392.5564.

Rabu, 07 Oktober 2015

Cara Tepat Pembibitan Sawit dengan Polybag

Cara Tepat Pembibitan Sawit dengan Polybag adalah metode pembibitan untuk menghasilkan benih sawit kelas unggul dan berkualitas. Secara umum, cara pembibitan sawit ini dapat dilakukan dengan satu tahap saja. Atau jika Anda menginginkan hasil benih yang unggul dan berkualitas, maka disarankan melakukan pembibitan sawit dua tahap.

Pembibitan Sawit Satu Tahap
Cara pembibitan sawit satu tahap adalah dengan menanam langsung kecambah sawit dalam polybag besar. Para petani memilih mbibitan sawit satu tahap ini pada umumnya karena tidak diperlukan pemindahan polybag lagi sebelum ditanam di perkebunan.

Pembibitan Sawit Dua Tahap
Sementara cara pembibitan sawit dua tahap dilakukan dalam dua tahap, yakni (1) menanam kecambah dalam polybag kecil. (2) Setelah kecambah sawit tumbuh cukup besar maka dilakukan pemindahan benih sawit ke polybag yang lebih besar.

Pembibitan Sawit Dua Tahap Lebih Menguntungkan
Cara pembibitan sawit dua tahap (double stage) lebih umum dilakukan daripada satu tahap. Hal ini dikarenakan memang pembibitan dua tahap lebih mudah dalam melakukan perawatan dan juga lebih mudah dalam mengukur pertumbuhan. Pembibitan sawit dua tahap memungkinkan penyiraman dan pemupukan serta pembuatan naungan pada tahap pertama lebih maksimal.

Cara pembibitan sawit ini dimulai dari penyiapan tempat kecambah hingga berumur 3 bulan. Setelah 3 bulan dilakukan pemindahan ke polybag baru dan dilakukan perawatan hingga benih sawit berusia 10-12 bulan. Setelah usia 10-12 bulan inilah bibit sawit siap dikeluarkan dari polybag dan ditanam di perkebunan.
Pada proses penyemaian kecambah, buatlah bedengan secukupnya dengan membuat naungan di atas bedengan. Naungan biasanya dibuat dari bahan daun sawit atau rumbia. Tujuannya agar kecambah sawit tidak kontak langsung dengan matahari yang bisa menyebabkan layu dan mati.

* Untuk kebutuhan polybag pembibitan silahkan hubungi kami 0877.0282.1277 - 0852.3392.5564. Info selengkapnya tentang Jumlah Lembar Plastik Polybag Per Kg Berbagai Ukuran
 silahkan klik  DISINI.

Untuk mendapatkan kecambah yang baik, maka siapkan bahan tanam yang bagus dari jenis pupuk kompos dan organik yang dicampur dengan tanah dan bedengan. Sejak mulai penyemaian kecambah, lakukan penyiraman secara rutin dengan semprot air berbentuk kabut agar kecambah tidak tergerak oleh arus air yang disemprotkan. Hal ini dimaksudkan agar akar kecambah dapat tumbuh di media dengan baik.

Jangan Lakukan Pemupukan Sebelum Usia 3 Bulan
Jangan lakukan pemupukan selama penyemaian kecambah hingga tiga bulan. Cara pembibitan ini dilakukan agar tanah tidak mengalami perubahan drastis yang bisa mengakibatkan kecambah itu mati sendiri. Terkecuali jika daun kecambah kelihatan mulai menguning karena kekurangan zat hara dan nutrisi tanah. Jika ini terjadi, maka dapat dilakukan pemupukan dengan hati-hati menggunakan pupuk N dalam bentuk cair. Pupuk disemprotkan ke daun dengan difusi semprot berbentuk kabut agar sama sekali tidak menggoyang kecambah dan merubah pola tanam akar yang sudah mulai terbentuk. Lakukan penyemprotan ini seminggu sekali hingga daun yang menguning mulai menghijau.

Setelah tiga bulan, mulai pilihlah kecambah yang tumbuh baik dan bagus untuk disiapkan pemindahan ke polybag. Lakukan pemindahan dengan telaten dan hati-hati agar tidak merusak akar lembut kecambah. Setelah dipindah ke polybag lebih besar biasanya perawatan jauh lebih mudah dikarenakan otot-otot akar bibit sawit pada usia ini sudah mulai menonjol, meskipun kasat mata kita tidak dapat memandang dengan jelas akar benih sawit karena masih sangat lembut.

Selama masih dalam proses tanam polybag, jangan lupa melakukan perawatan dan proteksi khususnya dari serangan hama. Selain hama, lakukan proteksi dari jamur dengan semprot fungisida pada batang yang berjamur. Lakukan perawatan tersebut secara rutin hingga bibit sawit berusia 10-12 bulan dan siap dipindahkan menuju perkebunan. Untuk kesempurnaan proses itu semua, jangan lupa Cara Tepat Pembibitan Sawit dilakukan dengan Polybag.
* Jika Anda membutuhkan polybag dengan harga pabrik silahkan hubungi kami sms/call: 08123.258.4950 - 0877.0282.1277 - 0852.3392.5564. Info tentang plastik plastik polybag silahkan klik DISINI. 

Kamis, 03 September 2015

Jual Polybag KW Super dan KW Biasa Maupun Original

Jual polybag, plastik polybag pembibitan, polibek untuk pembenihan tanaman. Harga polybag dijamin lebih MURAH karena langsung dari pabrik. Tersedia berbagai pilihan kualitas polybag:
- Polybag Kw Super (daya tahan sampai 12 bulan),
- Polybag Kw Biasa (daya tahan sampai 6 bulan)
- Polybag Original (daya tahan sampai 24 bulan).

Kami sudah sangat berpengalaman melayani pemesanan polybag dari seluruh wilayah Indonesia baik partai besar di atas 10 ton maupun partai kecil 300 kg. Kami bisa mengerjakan pemesanan polybag ukuran kecil (baby bag) maupun polybag ukuran besar.

Berapa Jumlah Lembar Polybag Per Kg?
Banyaknya (jumlah)lembar polybag, plastik polybag, polibag, polibek per kg dari berbagai ukuran:
(lebar x tinggi x ketebalan)
1. Polybag ukuran 10/5 x 15 x 0,05 : 740 lembar
2. Polybag ukuran 12/6 x 20 x 0,05 : 462 lembar
3. Polybag ukuran 12/6 x 25 x 0,04 : 462 lembar
4. Polybag ukuran 12/6 x 16 x 0,08 : 361 lembar
5. Polybag ukuran 12/6 x 18 x 0,07 : 367 lembar
6. Polybag ukuran 14/7 x 23 x 0,06 : 287 lembar
7. Polybag ukuran 15/7,5 x 35 x 0,06 : 176 lembar
8. Polybag ukuran 15/7,5 x 35 x 0,08 : 132 lembar
9. Polybag ukuran 15/7,5 x 20 x 0,06 : 308 lembar
10. Polybag ukuran 20/10 x 25 x 0,08 : 139 lembar
11. Polybag ukuran 18/9 x 22 x 0,06 : 234 lembar
12. Polybag ukuran 20/10 x 50 x 0,15 : 37 lembar
13. Polybag ukuran 25/12,5 x 23 x 0,03 : 327 lembar
14. Polybag ukuran 25/12,5 x 50 x 0,08 : 55 lembar
15. Polybag ukuran 25/12,5 x 50 x 0,09 : 49 lembar
16. Polybag ukuran 25/12,5 x 50 x 0,10 : 44 lembar
17. Polybag ukuran 30/15 x 25 x 0,08 : 92 lembar
18. Polybag ukuran 30/15 x 30 x 0,05 : 123 lembar
19. Polybag ukuran 30/15 x 35 x 0,10 : 52 lembar
20. Polybag ukuran 35/17,5 x  35 x 0,10 : 44 lembar
21. Polybag ukuran 30/15 x 40 x 0,10 : 46 lembar
22. Polybag ukuran 30/15 x 40 x 0,11 : 42 lembar
23. Polybag ukuran 30/15 x 40 x 0,12 : 38 lembar
24. Polybag ukuran 35/17,5 x 35 x 0,05 : 90 lembar
25. Polybag ukuran 35/17,5 x 35 x 0,10 : 45 lembar
26. Polybag ukuran 40/20 x 40 x 0,2 : 17 lembar
27. Polybag ukuran 40/20 x 40 x 0,10 : 34 lembar
28. Polybag ukuran 40/20 x 40 x 0,12 : 28 lembar
29. Polybag ukuran 40/20 x 50 x 0,12 : 23 lembar
30. Polybag ukuran 40/20 x 50 x 0,15 : 18 lembar
31. Polybag ukuran 40/20 x 60 x 0,15 : 15 lembar
32. Polybag ukuran 50/25 x 50 x 0,12 : 23 lembar
33. Polybag ukuran 60/30 x 60 x 0,08 : 19 lembar
34. Polybag ukuran 60/30 x 60 x 0,12 : 12 lembar
35. Polybag ukuran 60/30 x 70 x 0,12 : 11 lembar
36. Polybag ukuran 60/30 x 90 x 0,10 : 10 lembar
37. Polybag ukuran 60/30 x 100 x 0,20 : 4-5 lembar

Berapa Harga Polybag Per Kg?
Harga polybag dibedakan berdasarkan ukuran dan kualitasnya:
- harga polybag untuk KW SUPER
- harga polybag untuk KW BIASA
- harga polybag untuk ukuran lebar/tinggi antara 10 cm s/d 60 cm (lebih murah)
- harga polybag untuk ukuran lebar/tinggi  60 cm lebih dari 60 cm (lebih mahal)
Untuk harga polybag silahkan klik DISINI.
Info lebih lanjut hubungi kami pada hari kerja pkl. 08.15-16.00 WIB:
- Phone/Fax: 031-8830487
- SMS/Call/WA: 0877.0282.1277 | 0812.3258.4950 | 0852.3392.5564
- Email: limcorporation2009@gmail.com / admin@limcorporation1.com

Jumat, 14 Agustus 2015

Lakukan Peremajaan Perkebunan Karet, Produktiftas Meningkat 30 Persen!

Artikel tentang Lakukan Peremajaan Perkebunan Karet, Produktiftas Meningkat 30 Persen! Ini buka semata jargon. Akan tetapi sebuah saran dan tips meningkatkan produktifitas perkebunan karet tua ataupun perkebunan karet yang belum memilih dari bibit klon unggul sebelumnya.

Data produktifitas karet menunjukkan bahwa meskipun Indonesia memiliki areal perkebunan perkebunan karet terluas di dunia, namun nyatanya untuk produktifitasnya berada di nomor terakhir. Produktifitas karet Indonesia kalah jauh dibandingkan dengan Negara-negara lain penghasil karet alami.

Bandingkan produktifitas beberapa Negara penghasil karet berikut ini, dihitung dari perolehan karet dari lahan per hektar. Negara India 1,8 ton per hektar. Thailand 1,79 ton per hektar. Vietnam (Negara yang baru saja mengembangkan perkebunan karet sebagai salah satu usaha Negara) 1,79 tonper hektar. Srilanka 1,55 ton per hektar. Chinda 1,16 ton per hekatar. Malaysia 1,5 ton per hektar. Sementara untuk produktifitas perkebunan karet Indonesia hanya 1,0 juta ton per hektar.

Bandingkan dengan Vietnam Negara baru yang merespon kebutuhan karet dunia dengan membentuk perkebunan Karet baru satu dekade terakhir. Produktifitasnya kini mencapai 1,79 ton per hektar, atau bandingkan dengan  India yang produktifitasnya mencapai 1,8 ton per hektar. Sedangkan Indonesia hanya dapat  menghasilkan 1 ton per hektar.

Padahal prosentase perkebunan karet merupakan perkebunan yang murni digerakkan oleh petani atau rakyat sendiri. 85 persen dari totalseluruh perkebunan karet di Indonesia merupakan perkebunan rakyat yang dikelola sendiri oleh rakyat. Artinya jika produktifitas karet ini dapat ditingkatkan 30 persen saja (padahal jika dibandingkan dengan India, produktifitas karet seharusnya bisa ditingkatkan hingga 70 persen), maka peningkatan produktifitas ini secara langsung akan berpengaruh pada kesejahteraan para petani karet.

* Jika membutuhkan polybag untuk pembibitan karet silahkan hubungi kami sms/call: 08123.258.4950 - 0877.0282.1277. Info tentang polybag silahkan klik disini.

Lalu, Apa permasalahan Utama Rendahnya Produktifitas Karet Indonesia?
Seperti yang disampaikan oleh Staff ahli Dewan Karet Indonesia (Dekarindo), ada dua permasalahan klasik yang hingga sampai saat ini persoalan ini belum terputus. Persoalan tersebut adalah masih minimnya revitalisasi perkebunan karet oleh petani dan minimnya keberadaan pembibitan karet klon kualitas unggul.

Minimnya Revitalisasi Perkebunan Karet
Indonesia menjadi Negara perkebunan karet terluas di dunia, dengan total luas Dari 3.456.128 hektar. Dari luasan tersebut 400 ribu hektar merupakan perkebunan karet yang sudah tua dan tidak produktif. Luasan 592 hektar perkebunan karet baru telah menerapkan pembibitan karet klon unggul, namun begitu belum menghasilkan karet. Sementara 2.464.128 hektar, atau 71 peresen sisanyamerupakan perkebunan karetr produktif daripembibitan karet bukan dari beni klon kualitas unggul.

Minimnya Penggunaan Pembibitan Karet dari Benih Karet Klon Unggul
Seperti yang disampaikan Staff ahli Dewan Karet Indonesia (Dekarindo) Suharto Honggokusumo bahwa perkebunan karet Indonesia masih “Jauh Panggang Dari Api” dari cita-cita peningkatan produktifitas yang segnifikan. Persoalan utama dari rendahnya produktifitas perkebunan karet Indonesia ini disebabkan karena rendahnya kualitas pembibitan karet dari benih karet klon unggulan. Bandingkan dengan Thailand, Negara penghasil karet terbesar di dunia. Lebih dari 90 persen perkebunan karet Thailand telah direvitalisasi dengan bibit karet dari benih karet klon kualitas unggulan. Sementara Indonesia yang telah menggunakan jenis karet dari bibit karet klon unggulan tidak lebih dari 40 persen, dan belum keseluruhan telah memulai masa produktif.

Kondisi ini disadari penuh oleh Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Indonesia saat ini mempunyai pembibitan karet dari benih klon unggul masih sangat minim. Melalui Badan Litbang Pertanian melalui BPTP pemerintah terus berupaya melakukan penelitian dalam rangka mendapatkan bibit karet dari benih klon kualitas unggulan.

Sementara untuk pelaksanaannya, Badan Litbang Pertanian melalui BPTP membuka peluang kerjasama seluas-luasnya kepada masyarakat atau badan usaha dalam negeri, baik dalam bentuk waralaba atau kerjasama kemitraan. Kerjasama dimaksudkan untuk semakin memperluas keberadaan pembibitan karet dari klon unggulan hasil penelitian sekaligus melakukan revitalisasi seluas-luasnya terhadap perkebunan karet rakyat. Anda berminat menangkap peluang pembibitan karet ini?

Baca juga Menangkap Prospek Cerah Perkebunan Karet Indonesia.

Selasa, 11 Agustus 2015

Menangkap Prospek Cerah Perkebunan Karet Indonesia

Permintaan karet terus meningkat. Semakin tinggi permintaan dunia akan kebutuhan karet, maka
Indonesia akan semakin diuntungkan. Sebab saat ini Indonesia merupakan Negara terbesar kedua di dunia sebagai penyuplai karet Internasiona. Catatan dunia selama ini Indonesia mengirim 3,04 juta ton karet mentah alam pertahun. Begitu kira-kira gambaran mentah prospek cerah perkebunan karet Indonesia.


Faktanya, kebutuhan karet Internasional masih sangat jauh dari kemampuan suplai karet alam Indonesia. Kajian yang dilakukan oleh Universitas Free Belanda, prediksi permintaan karet dunia pada tahun 2020 akan mencapai 25 juta ton dalam satu tahun. Dari total 25 juta ton tersebut dibutuhkan karet alam sebesar 13,472 ton (53,89%). Padahal saat ini Negara produsen karet alam hanya mampu mensuplai 7,8 juta ton. Sedangkan Indonesia hanya mampu menyumbang kebutuhan karet dunia 3,04 juta ton. Tujuan ekspor karet utama Indonesia adalah USA, Cina, Jepang, Brazil, Turki, Kanada, India, German, Belgia, Prancis, Singapura, hailand, Netherland, Argentina, Inggris, dan masih banyak Negara lainnya.

* Untuk kebutuhan polybag dalam pembibitan karet silahkan hubungi kami sms/call: 08123.258.4950 - 0877.0282.1277. Info tentang polybag silahkan klik disini.

Segala data di atas kami sampaikan untuk menunjukkan bahwa prospek karet masih sangat cerah, dikarenakan masih jauh dari pasokan yang dibutuhkan dunia Industri saat ini. Indonesia juga telah memiliki jaringan luas ekspor karet ke banyak Negara. Hal ini menjadi landasan kuat bahwa perkebunan karet Indonesia terus mendapatkan pantauan pemerintah untuk terus meningkatkan produktifitasnya.

Peluang Pembibitan Karet Untuk Peremajaan dan Peningkatan produktifitas Karet
Di sisi lain, perkebunan karet Indonesia adalah perkebunan kare terluas di dunia. Pada tahun 2012, luas perkebunan karet Indonesia adalah 22,76 juta ha.  Dari total perkebunan karet tersebut, seluas 2,9 juta Ha atau  85% merupakan Perkebunan Rakyat (PR). Dengan menyandang predikat Indonesia sebagai Negara pemilik perkebunan karet terluas di dunia, seharusnya Indonesia menjadi Negara pertama pengeskpor karet alam terbanyak di dunia.
Lalu dimana permasalahannya? Berdasarkan data yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian pada Desember 2013, permasalahan perkebunan karet Indonesia terletak pada usia perkebunan karet yang sudah tua dan membutuhkan peremajaan menyeluruh. Perkebunan karet tua mempunyai permasalahan pada produkifitas karet alam yang dihasilkan.

Selain persoalan perkebunan karet yang sudah mengalami penuaan, permasalahan klasik selanjutnya adalah terkait dengan kualitas pembibitan karet. Saat ini Indonesia tidak hanya membutuhkan pembibitan karet dengan jumlah yang besar dalam rangka peremajaan, namun juga peningkatan kualitas pembibitan karet unggul.

Untuk itu peluang pembibitan karet saat ini sama cerahnya dengan prospek perkebunan karet nasional. Untuk mensiasati hal tersebut pemerintah melalui Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian terus melakukan terobosan terbaru guna mendapatkan semakin banyak pembibitan karet kualitas unggul.

Tentu saja pemerintah tidak dapat berjalan sendiri, mengingat keberadaan perkebunan karet lebih banyak ditopang oleh perkebunan mandiri rakyat. Melalui Badan Litbang Pertanian melalui BPTP terus melakukan beragam penelitian dan upaya konkrit untuk mendapatkan temuan-temuan baru pembibitan karet kualitas unggul.

Badan Litbang Pertanian melalui BPTP saat ini telah mengembangkan usaha perbaikan pembibitan karet. Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2014 Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, pemerintah membuka kerjasama seluas-luasnya kepada masyarakat dan para investor pertanian untuk berkejasama dalam bentuk waralaba pembibitan karet. Karakteristik teknologi dan tawaran waralaba yang diterapkan pemerintah semakin menarik bagi para investor untuk menghasilkan pembibitan karet kualitas unggul. Anda tertarik menangkap peluang ini? Jangan lewatkan Menangkap Prospek Cerah Perkebunan Karet Indonesia ini.
* Baca juga Perkebunan Karet, “Obat Kemiskinan Rakyat” di Daerah Pedalaman 

Selasa, 21 Juli 2015

Perkebunan Karet, “Obat Kemiskinan Rakyat” di Daerah Pedalaman

Jangan berbangga dulu dengan keberadaan Indonesia sebagai negara terbesar kedua penghasil karet alami, dan mampu bekerjasama dengan banyak negara untuk membeli hasil karet Indonesia. Tunda senyum Anda, karena pada saat yang sama sekarang banyak negara mengincar perkebunan karet sebagai solusi atas persoalan kemiskinan di daerah pedalaman negara mereka.

Tren mengolah perkebunan karet untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat ini secara umum terjadi di beberapa Negara di akwasan Asia Tenggara, seperti Myanmar, Vietnam, Laos dan Kamboja. Mereka mulai menerapkan “segala cara dan segala ilmu” untuk meningkatkan produktifitas karet di tengah keterbatasan lahan perkebunan karet mereka. Bahkan kini Vietnam secara mengejutkan dari Negara yang tidak diperhitungkan, menjadi Negara dengan ekspor karet alami terbanyak ke-empat di dunia. Keberadaan Vietnam sebagai Negara penghasil karet kini mulai diperhitungkan.

* Untuk kebutuhan polybag dalam pembibitan karet silahkan hubungi kami sms/call: 0852.3392.5564 - 0877.0282.1277. Info tentang polybag silahkan klik disini.

Ditengah sokongan sistem ekonomi dunia yang semakin liberal, tentu kompetisi ini tidak dapat dihindarkan. Meskipun 85 persen perkebunan karet merupakan perkebunan rakyat, rasanya mimpi Indonesia untuk merajai ekspor karet masih “Jauh Panggang dari Api” jika pemerintah tidak mampu membujuk rakyat untuk segera berbenah diri. Pemerintah saat ini hanya mempunyai perkebunan karet sekitar 7,5 persen dari total perkebunan karet nasional. Sementara pihak perusahaan swasta memiliki luasan laha 7,5 persen sisanya.

Ini artinya, jika pemerintah berhasil menggalang kekuatan produktifitas perkebunan karet nasional, maka jutaan rakyat pedalaman di negeri ini akan menikmati langsung hasil perkebunan mereka. Ini tidak hanya solusi atas kemiskinan di daerah pedalaman, namum juga bagian dari startegi memangkas arus urbanisasi yang terpusatkan di wilayah perkotaan.

Tingkatkan Daya Saing Perkebunan Karet Nasional
Semakin banyaknya Negara Asia Tenggara yang melirik perkebunan karet sebagai “obat mujarab” kemiskinan dan ketertinggalan rakyat pedalaman Negara mereka masing-masing, maka pada dasarnya kualitas SDM dari masing-masing pengelola perkebunan rakyat antar Negara pada posisi kualitas SDM yang tidak jauh berbeda. Karena itu kesungguhan pemerintah dan masyarakat peduli dan pegiat kemiskinan, khsusunya dari kalangan akademisi di wilayah Sumatra atau wilayah Jawa pada rakyat pedalaman ini sangat dibutuhkan.

Harus disadari, bahwa rakyat para pegiat perkebunan karet adalah mereka yang penuh semangat melewati tantangan alam, khususnya di daerah pegunungan dengan tekstur tanah yang licin dan menempel. Semangat mereka sudah selayaknya dihargai dengan pendampingan secara berkelanjutan hingga benar-benar dapat menghasilkan olahan karet berkualitas yang memiliki daya saing tinggi.

Saat ini yang dibutuhkan oleh petani bukanlah pengetahuan yang bersifat personal dan individual. Semangat kolektif dan kebersamaan petani karet sangat dibutuhkan dengan ditunjang pengetahuan meningkatkan mutu dan kualitas hasil tanaman karet. Saat ini sudah lazim diketahui bahwa mutu Bahan Olaha Karet (BOKAR) dari kebun rakyat masih sangat banyak yang belum memenuhi stadart SNI BOKAR. Pemerintah sudah konsekwen dengan membuat Peraturan Menteri Pertanian No.38 tentang Pedoman Pengolahan Pemasaran Bokar. Untuk itu pemerintah juga mempunyai kewajiban melakukan pemberdayaan agar mutu yang diharapkan dapat terwujud.

Peningkatan mutu BOKAR sesuai dengan yang diharapkan pemerintah harus ditunjang dengan pendampingan terkait teknik penyadapan yang benar. Dan upaya ini sangat relevan didekati dengan dibentuk kelompok tani oleh petani sendiri melalui Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB). Sembari melakukan kegiatan pendampingan dan pemberdayaan persuasive terhadap petani karet, pengadaan pembibitan karet berkualitas klon unggulan terus ditingkatkan. Jika proses perkebunan karet dari pembenihan, pembibitan dan pengolahan telah terjaga iramanya dengan baik sesuai dengan kualitas dan produktifitas yang diinginkan, maka Perkebunan karet dapat benar-benar menjadi “Obat Kemiskinan Rakyat” di Daerah Pedalaman.
* Baca juga Cara Pembibitan Karet Menggunakan Polybag.

Selasa, 16 Juni 2015

Ini Dia Konsep Pelaksanaan Bagi Untung Waralaba Pembibitan Sawit

Berikut ini konsep pelaksanaan bagi untung (profit sharing) waralaba pembibitan/pembenihan sawit, terutama untuk Anda yang membutuhkan informasi bagaimana pembibitan sawit waralaba dilaksanakan. Konsep waralaba pembibitan sawit memberikan kepastian lebih baik pada pembagian keuntungan dan memberikan kedua belah pihak mendapatkan hasil yang lebih baik. Kepastian utama yang diharapkan dari waralaba pembibitan sawit ini adalah menghasilkan kualitas bibit sawit yang unggul dan mudah diterima pasar perkebunan.

Konsep pelaksanaan waralaba pembibitan sawit merupakan perkembangan dari semakin menariknya perkebunan sawit. Saat ini perkebunan sawit tidak hanya menjadi daya pikat perusahaan besar, akan tetapi juga telah mampu menjelma menjadi bisnis yang menggembirakan yang dapat dilakukan oleh siapapun Anda, termasuk rakyat pada umumnya. System waralaba ini memungkinkan banyak petani dapat melakukan proses pembibitan dan bergabung dalam proses promosi dan penawaran bibit tanaman sawit keapda banyak pihak yang memungkinkan.

Konsep Waralaba pembibitan sawit ini jelas pilihan yang prospek dan menguntungkan, mengingat Indonesia memiliki lebih dari 250 juta hektar perkebunan sawit. Luas tersebut merupakan total perkebunan terluas di dunia. Sementara permintaan sawit terus mengalami peningkatan, baik permintaan sawit dalam negeri maupun luar negeri. Selain semakin banyaknya permintaan pembukaan lahan baru perkebunan sawit, pembibitan sawit ini juga dalam rangka mengganti tanaman lama perkebunan sawit dengan tanaman sawit baru untuk menunjang produkitiftas hasil sawit.


Bagaimana Konsep Pelaksanaan Waralaba Pembibitam Sawit Dijalankan?
Namanya waralaba selalu ada dua pihak yang terkait dalam kerjasama ini. Pihak pertama adalah pemberi waralaba, dimana pihak satu ini merupakan badan usaha atau perorangan yang telah melakukan penelitian dan menekuni bagaimana cara yang tepat dalam proses penyemaian dan pembibitan sawit dalam polybag.

Sementara pihak kedua adalah kelompok, badan usaha atau perorangan yang bekerja secara teknis. Baik penyiapan media, lahan ataupun permodalan. Dengan ditunjang oleh pendampingan dari pihak satu, maka pembibitan sawit diberikan jaminan oleh pihak satu untuk menghasilkan bibit tanaman sawit yang benar-benar berkualitas.

Secara rinci konsep pelaksanaan waralaba pembibitan tanaman sawit tersebut adalah bahwa pihak satu bertugas menyediakan kecambah sawit yang siap tanam dalam polybag. Pihak satu memberikan detail informasi dan tatacara dalam proses pembenihan dan pembibitan tanaman sawit. Pihak satu ini menyediakan Prosedur Operasional Buku (POB) agar dapat dengan jelas dijalankan oleh pihak dua.

Bagi Sobat yang membutuhkan polybag untuk pembenihan kelapa sawit silahkan hub kami 0852.3392.5564 - 0877.0282.1277, info selengkapnya klik disini.

Selain itu, pihak satu juga berkewajiban dalam melakukan pelatihan, baik itu bersama Dinas Perkebunan setempat atau secara mandiri dilakukan oleh pihak satu. Pihak satu juga berkewajiban melakukan pengawasan atau supervisi terhadap pembibitan tanaman penerima waralaba. Pihak satu bertanggungjawab memastikan hasil yang berkualitas sesuai dengan POB.

Sementara itu pihak dua, atau penerima waralaba bertanggungjawab dalam penyiapan media polybag, lahan, dan membangun pembibitan sejalan dan selaras dengan apa yang digariskan dalam POB. Pihak dua mengolah benih dan memastikan pembibitan tanaman sawit berjalan baik. Pihak kedua bertanggungjawab dalam permodalan dan juga segala kesiapan teknis lainnya.

Pihak satu maupun pihak dua punya kewajiban yang sama untuk mempromosikan hasil pembibitan tanaman sawit. Promosi bersama ini dalam rangka mendapatkan harga pembei yang segnifikan dan mendapatkan hasil penjualan yang maksimal. Promosi dilakukan dengan menawarkan produk pembibitan tanaman sawit ini bisa disampaikan kepada perkebunan sawit swasta, pemerintah ataupun perkebunan sawityang dikelola oleh rakyat secara perorangan.

Senin, 15 Juni 2015

Peluang Usaha Pembibitan Sawit

Peluang usaha pembibitan sawit adalah salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan. Peluang ini semakin menggembirakan karena saat ini kebutuhan sawit di negeri ini  semakin banyak tidak hanya untuk pembukaan lahan baru, akan tetapi juga regenerasi perkebunan sawit yang ada agar tetap berkelanjutan dan produktif.

Dengan memperhatikan peningkatan permintaan bibit sawit yang ada di sekitar Anda, khususnya di wilayah Medan dan Palembang, maka secara kasat mata Anda sudah dapat memetakan bahwa peluang menjual bibit sawit sangatlah besar. Yang perlu Anda lakukan adalah bagaimana menghasilkan bibit sawit yang benar-benar berkualitas dan unggul.

Bagaimana Peluang Usaha Pembibitan Sawit?
Mengapa peluang pembibitan sawit saat ini masih sangat potensial? Harus diingat bahwa Indonesia merupakan negara terbesar produsen minyak sawit dunia. Pada tahun 2007 permintaan bibit sawit mencapai 224 juta butir, lalu meningkat menjadi 240 juta butir bibit sawit pada tahun 2008. Artinya ada penambahan permintaan bibit sawit lebih dari 20 juta butir dari tahun 2007 ke tahun 2008.


* Anda membutuhkan polybag untuk pembibitan tanaman? Silahkan hubungi kami di 08123.258.4950 - 0877.0282.1277, info selengkapnya klik disini.

Oleh karena itu, sungguh disayangkan jika Anda tidak menangkap peluang pembibitan sawit ini. Apalagi saat ini sudah banyak sistem usaha yang dapat dibangun dalam rangka menangkap peluang usaha pembibitan sawit. Sebuah buku yang diterbitkan oleh Agro Media Pustaka menuliskan secara detail bagaimana peluang pembibitan sawit menjadi salah satu waralaba yang menguntungkan saat ini. Jadi Anda dapat memilih untuk bekerja secara mandiri ataupun bekerjasama dengan waralaba yang sudah ada.

Sulitkah Membuat Usaha Pembibitan Sawit?
Saat ini sudah banyak referensi yang menjelaskan secara detail bagaimana pembibitan sawit dapat dilakukan. Yang dapat Anda perhatikan saat ini adalah bagaimana menjawab kebutuhan bibit sawit yang Anda lakukan menghasilkan bibit sawit berkualitas dan layak dijual kepada perkebunan pesawit besar atau petani mandiri yang mengelola perkebunan sawit.

 Jika Anda membutuhkan paranet/shading net untuk peneduh tanaman silahkan hubungi kami di 0852.3392.5564 - 0877.0282.1277, info selengkapnya klik disini.


Fokus Pada Kualitas Bibit Sawit
Permasalahan utama pembibitan sawit saat ini tidak hanya pada persoalan kekurangan jumlah bibit sawit, akan tetapi juga persoalan rendahnya kualitas bibit sawit. Hal ini tentu kurang menyenangkan jika berkelanjutan di tengah permintaan bibit sawit yang terus meningkat. Oleh karena itu menjadi peluang yang sangat produktif jika Anda mampu menghadirkan bibit sawit yang benar-benar berkualitas unggul.

Karena itu hal utama yang harus Anda perhatikan jika memulai pembibitan sawit adalah memperhatikan kualitas dan keunggulan bibit sawit yang Anda tawarkan. Untuk menghasilkan bibit sawit yang berkualitas tersebut, maka lakukan pembibitan dengan cara yang tepat dan benar. Pilih bibit sawit kualitas unggul dan lakukan penyemaian dan pemindahan ke polybag dengan cara yang benar. Begitu juga perawatan yang baik selama proses pembibitan.

Jual Bibit Sawit Polybag Pada Saat Bibit Berusia 12 Bulan
Sebetulnya menjual bibit sawit polybag pada usia 3 (tiga) bulan saja sudah menguntungkan. Pada usia 3 bulan, bibit sawit memang sudah terlihat kualitasnya. Akan tetapi pada usia 3 bulan ini pembeli bibit sawit kebanyakan adalah untuk kebutuhan setok bibit yang akan dijual lagi pada usia bibit 12 bulan. Sebab di usia 12 bulan inilah bibit sawit telah mampu mandiri dan dapat beradaptasi dengan baik saat dipindahkan.

Oleh karena itu disparitas harga bibit sawit usia 3 bulan dan 12 tahun sangatlah berbeda. Anda bisa menyimak harga bibit sawit ini melalui berbagai usaha waralaba bibit sawit yang kini telah mulai tersebar dan menjadi alternatif pengadaan bibit sawit yang terus mengalami peningkatan. Segera lakukan pendalaman dan pengetahuan tentang pengadaan bibit sawit. Dengan demikian Anda tidak tertinggal dalam upaya menangkap peluang usaha pembibitan sawit.

♦ Baca juga Prospek Bisnis Kelapa Sawit.

Kamis, 11 Juni 2015

Cara Budidaya Tanaman Kakao (2), Pemeliharaan & Pengendalian Hama

Pemeliharaan
1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila tanaman kurang baik pertumbuhannya atau mati. Penyulaman dapat dilakukan sampai tanaman berumur 10 tahun karena tanaman akan mulai dibongkar saat berumur 25tahun. Denagn demikian, sebelum dibongkar tanaman pengganti sudah berproduksi.

2. Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk mematikan gulma yang tumbuh dilahan. Secara kimia dapat dilakukan dengan pengguanaan herbisida, penyemprotan diusahakan janagan sampai mengenai daun-daun tanaman. Penyiangan yang paling aman  dengan cara dicabut, terutama disekitar batanag tanaman  kakao.

3. Pemupukan
Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organik dan anorganik. Untuk mendapat produksi maksimal, pemupukan harus dilakukan denagn tepat, baik waktu, dosis, jenis, maupun pemberiannya.

4. Pemangkasan
Pemangkasan merupakan suatu tindakan atau kegiatan pembuangan atau pengurangan sebagian dari cabang, ranting dan daun, tujuannya anatara lain sebagai berikut :
a. Memperole kerangka dasar (frame) tanaman yang baik.
b. Mengatur penyebaran cabang, ranting, dan daun-daun produktif agar merata.
c. Membuang bagian tanaman yang tidak dikehendaki, seperti tunas air dan cabang yang sakit.
d. Merangsang pembentukan bagian tanaman yang lebih produktif, seperti daun, ranting, dan cabang baru.
e. Mengurangi serangan hama dan penyakit

Pemangkasan tanaman kakao dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu sebagai berikut.
a. Pemangkasan Bentuk
Pemangkasan bentuk bertujuan membentuk kerangka tanaman yang baik. Pemangkasan ini dilakukan untuk memperoleh tiga cabang primer yang tumbuh kuat dan sehat dari 4-6 cabang yang tumbuh dan apabila memungkinkan dipilih cabang dengan arah tumbuh merata keatas . Pemangkasan dilaksanakan saat tanaman mencapai ketinggian 1-2m dan sesudah membentuk 3-6 cabang utama.

b. Pemangkasan Pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharaan dilakukan untuk mempertahankan atau memelihara agar kerangka dasar tetap baik. Cabang sekunder yang tidak baik dan tunas air pada cabang sekunder dan primer dibuang. Pemangkasan ini dilaksanan pada tahun kedua atau kurang lebi 14-18 bulan setelah pembentukan jorket.

Pemangkasan pemeliharaan sangat menentukan bentuk dan struktur percabanagan tanaman kakao. Pemangkasan ini dilakukan secara rutin 2-3 bulan sekali atau tergantung pada pertumbuhan tanaman sampai tanman berumur 4 Tahun. Jangan memotong ujung atau tititk tumbuh cabang primer supaya tajuk tanaman segera saling bertemu dan menutup.

c. Pemangkasan Produksi
Pemangkasan produksi bertujuan mendorong tanaman agara berproduksi secara maksimal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Pemangkasna mengurangi daun yang kurang produktif agara penyebaran daun produktif merata. Selain itu, bagian-bagian tanmaan yang tidak dikehendaki, seperti cabang sakit, tnas air dan ranting kering dibuang.

Untuk kebutuhan polybag silahkan hubungi kami di 08123.258.4950 - 0877.0282.1277, info selengkapnya klik disini.
Untuk kebutuhan paranet silahkan hubungi kami di 0852.3392.5564 - 0877.0282.1277, info selengkapnya klik disini.

Pengendalian Hama dan Penyakit
1. Hama
a. Penggerek Buah Kakao
Hama penggerek umumnya menyerang buah kakao muda, pada saat buah mencapai panjang sekitar 8cm. Gejalanya tampak apabila buah sudah masak, yakni warna kulit buah pudar dan timbul belang berwarna jingga. Apabila diguncang tidak menimbulkan bunyi dan apabila buah dibelah warna daging hitam, biji melekat satu sama lain berwarna hitam, kriput dan ringan.

Penegendalianya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1). Rompesan buah, yakni memetik buah secarasrentak setelah panen besar.
2). Penyelubungan buah, yakni menyelubungi buah yang masih muda (panjang buah 8-10cm) menggunakan kantong plastikdengan panjang 30cm, lebar 15cm, dan tebal 0,2mm.
3). Karantina atau tidak mendatangkan buah kakao yang akan diambil bijinya dari lokasi sumber hama.

b. Kepik Penghisap Buah
Gejala serangn, pada buah terdapat bercak-bercak cekung berwarna coklat kehitaman. Jika menyerang ranting dan daun,pada bagian yang terserang akan timbul bercak-bercak cekung, kemudian ranting dan daun layu, kering dan mati. Pengendalian secara kimia menggunakan inteksida dan memanfaatkan musuh alami, seprti semut hitam, bealalng sembah dan laba-laba.

c. Ulat Kilan
Gejalanya daun berlubang, apabila serang daun tua pun diserang sehingga tanamn gundul. Pengendalian secara mekanis dengan memotong ranting dan daun yang terserang, kemudian ulat yang terkumpul dibenamkan ke tanah. Pengendalian secara kimiawi mengguanakan inteksida.

2. Penyakit
a. Penyakit Busuk Buah
Buah yang diserang berubah warna menjadi coklat kehitaman mulai dari ujung buah. Gejala dijumpai pada buah muda maupun yang sudah masak.
Pengendalian secar mekanis dengan mengambil buah yang busuk, kemudian dipendam sedalam sekitar 30cnm dari permukaan tanah. Kultur teknis, yakni mengatur kelembaban kebun agar tidak terlalau tinggi dan drainasekebun diperbaiki lagi. Pengendalian secara Kimia menggunakan fungsida.

b. Penyakit Kanker Batang
Gejalanya terdapat bercak cokelat tua kehitaman berbatas jelas dan berbentuk tidak teratur pada batang yang terserang. Serangan berat akan menyebabkan tanaman mati. Pengendalianya dengan mengerok bagian batang yang sakit sampai batas yang sehat, kemudian mengolesinya dengan fungsida atau ter.

c. Penyakit Antraknose
Pada daun, terdapat bintik-bintik nekrotis berwarna cokelat tidak beraturan dan daun-daun yang tersrang rontok sehingga tanman gundul. Pada buah, buah menjadi layu dengan bintik-bintik cokelat, akhirnya buah mengering menjadi mumi. Pengendalian dengan pemupukan yang tepat, pemberian pohon naungan, pemangkasan ranting-ranting sakit, pemusnahan buah-buah busuk, dan pelindungan tunas-tunas dengan fungsida.

Pemanenan
Buah kakao dapat dipanen pda saat buah berumur 170 hari atau kira-kira enam bulan atau buah sudah masak menjadi kuning/jingga. Buah sudah siap panen apabila digoncang-goncang akan berbunyi. Hal yang perlu diperhatikan, yakni pisau untuk memotong harus benar-benar tajam agar bantalan bunga tidak rusak.

Pemetikan harus tepat pada saat buah sudah masak. Apabila dilakukan terlalu awal, mutu biji kering sangat rendah karena biji-bijinya gepeng dan keriput dan kadar gula dalam pulp masih kurang sehingga hasil fermentasi kurang baik. Apabila buah terlalu masak, menyebabkan biji berkecambah di dalam buah, pulp mulai mengering, dan aroma menurun.
(dirangkum dari berbagai sumber).
Baca juga Cara Budidaya Tanaman Kakao (1), Pembibitan & Penanaman.

Rabu, 10 Juni 2015

Cara Budidaya Tanaman Kakao (1), Pembibitan & Penanaman

Kebutuhan curah hujan untuk tanaman kakao (Theobroma cacao) yang ideal 1.250-3.000 mm/tahun. Kakao membutuhkan distribusi curah hujan secara merata sepanjang tahun. Sedangkan suhu yang ideal bagi pertumbuhan kakao maksimum 30-32 C, minimum 18-21 C, rata-rata suhu bulanan 26,6 C. Suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan tunas, pembungaan, dan kerusakan daun.  kalau suhu terlalu tinggi bisa memacu pembungaan tapi kemudian gugur. Suhu yang paling baik saat pembungaan sekitar 26-30 C.

Kelembaban udara di areal tanaman kakao perlu juga diperhatikan, agar tanaman bisa tumbuh secara maksimal. Karena kelembaban udara sangat mempengaruhi pertumbuhan daun kakao. Tanaman kakao yang tumbuh di areal dengan kelembaban udara relatif 50-60% akan memiliki daun lebat dan berukuran besar. Tapi apabila kelembaban udara terlalu tinggi menyebabkan berkembangnya cendawan patogen, sementara kalau kelembaban terlalu rendah akan mempercepat penguapan.

Tanaman muda yang baru ditanam atau pada saat pembibitan, membutuhkan 25-35% sinar Matahri penuh. Sinar Matahari yang terlalu banyak menyebabkan lingkaran batang kecil, luas daun sempit, dan tanaman relatif pendek. Tanaman dewasa atau yang sudah menghasilkan memerlukan intensitas sinar Matahari 65-75%. Hal tersebut dapat diperoleh dengan pengaturan naungan atau tanaman pelindung dan penataan tajuk tanaman kakao.

Daun Kakao umumnya berbentuk lebar sehingga lebih mudah gugur dan rusak  apabila terkena angin kencang. Angin yang bersifat kering dan berasal dari laut yang mengandung garam akan menyebabkan kerusakan mekanis, daun-daun gugur, pucuk-pucuk layu, dan gagal penyerbukan.

Kakao memerlukan tanah yang tidak tergenang air dan tidak mengalami kekeringan pada musim kemarau. Tanah banyak mengandung humus atau bahan organik dan cukup gembur. pH tanah optimum 6-7, 5 dan mengandung cukup udara dan air.

Mempersiapkan Lahan
1. Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan diawali dengan memotong kayu, membongkar tanggul kayu, dan pembakaran. Selanjutny, pembersian lahan dari alang-alang

2. Jarak Tanam dan Lubang Tanam
Jarak yang biasa digunakan 3 x 3 m dengan populasi setiap hektar kurang lebih  1.100 pohon. Lubang tanam disiapkan 2-3 bulan sebelum penanaman. Pada lubang tanam diberi pupuk kandang. Kira-kira satu bulan sebelum tanam, lubang ditutup kembali dengan susunan tanah seperti semula. Ukuran lubang tanam bervariasi, tergantung pada kondisi atau kesuburan tanah dan padat tidaknya tanah. Ukuran lubang yang biasa digunakan 40 x 40  x 40 cm atau 60 x 60 x 60 cm.

3. Penanaman Tanaman Pelindung
Tanaman pelindung sangat diperlukan untuk mengatur intensitas penyinaran Matahari, suhu, dan kelembapan udara, menambah unsur hara, memperbaiki struktur tanah, dan mengurangi kecepatan angin dan penguapan. Tanaman pelindung dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a). Tanaman Pelindung Sementara
Tanaman pelindung sementara berfungsi melindungi tanaman kakao muda yang baru dipindahkan di lahan. Tanaman pelindung sementara harus mempunyai sifar-sifat, antara lain tumbuh tegak, cepat, tahan dipangkas dan kayunya lunak, berupa semak, perakaran samping tidak terlalu banyak dan tidak mengganggu tanaman kakao, dan mudah dibongkar. Pelindung yang baik, yakni tanaman lamtoro sebab mampu menambah kandungan  N dalam tanah, juga dapat menggunakan pohon pisang atau turi.

b). Tanaman Pelindung Tetap
Tanaman pelindung tetap berfungsi melindungi tanaman kakao yang sudah  produktif. Jenis pohon yang biasa digunakan, diantaranya lamtoro, sengon jawa, dan dadap.
Tanaman pelindung tetap harus dipertahankan sepanjang hidup tanaman kakao dan diperlukan dalam jangka waktu lama serta bersifat permanen. Oleh karena itu, pelindung tetap harus bersifat tumbuh cepat, memiliki tajuk lebih tinggi dari pada tanaman kakao, percabangan banyak sehingga memberikan naungan dengan jangkauan luas, tahan dipangkas dan kayunya keras, tidak mudah tumbang karena tiupan angin, tidak disukai hama atau bukan merupakan inang hama dan penyakit yang merusak pohon, dan meneruskan sinar Matahari secara tersebar.

Pembibitan
1. Perkecambahan
a). Perkecambahan Menggunakan Karung Goni
Perkecambahan menggunakan karung goni dinilai lebih praktis daripada perkecambahan badengan. Di atas tanah yag telah rata dan bebas dari gulma diberi satu lapis batu merah sesuai dengan luas karung goni untuk mempermudah peresapan air siraman. Sebelum digunakan, karung goni direndam didalam larutan fungisida terlebih dahulu. Setiap karung goni dapat memuat 1.200 biji dengan jarak benih 2 x 3 cm. Setelah benih ditata diatas karung goni, diatasnya ditutup karung goni yang sudah dibasahi. Selanjutnya, penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari.

Diatas karung goni diberi naungan semantara. Benih telah berkecambah setelah empat hari di persemaian dan dianjurkan untuk dipindah ke polybag, kemudian diletakkan di pembibitan. Pemindahan benih dari tempat perkecambahan diakhiri pada hari ke-12 karena apabila lebih dari 12 hari, benih termasuk benih yang tidak baik.

b). Perkecambahan Menggunakan Bedengan
Penanaman benih langsung diletakkan diatas tanah yang dilapisi pasir halus setebal 15cm. Bedengan endaknya merupakan tanah yang subur, datar, dan bebas gulma, akar-akar pohon, dan batu. Diatas bedengan diberi naungan untuk menghindari sinar Matahari langsung.
Benih diatur dibedengan dengan jarak 1 x 3 cm atau 2 x 3 cm atau 3 x 5 cm. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Saat yang tepat untuk melakukan pemindahan, yakni ketika kotiledon sudah muncul diatas pasir atau sudah berumur 4-5 hari stela semai. Pemindahan yang terlambat arus dihindari, yakni apabila hipokotil sudah memanjang atau bahkan kotiledon sudah membuka.

2. Pembibitan
Benih yang telah berkecambah (bibit) siap dipindah ke pembibitan. Polybag yang digunakan untuk pembibitan kakao berukuran 30 x 20 cm denagn tebal 0,08 mm dan tela dibuat lubang sekitar 18 lubang. Media yang digunakan campuran tanah subur, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 atau 2:2:1. Media dimasukkan ke dalam polybag yang sudah berisi media kurang lebih 6Kg, kemudian polybag diatur dengan jarak 15 x 15cm atau 15 x 30cm. Media tanam disiram sampai cukup lembab. Bibit ditanam dalam media, kemudain tanah disekitar bibit dipadatkan kembali. Tempat pembibitan perlu diberi naungan (paranet/shading net).

* Untuk kebutuhan polybag silahkan hubungi kami di 08123.258.4950 - 0877.0282.1277, info selengkapnya klik disini.
* Untuk kebutuhan paranet silahkan hubungi kami di 0852.3392.5564, info selengkapnya klik disini.

Penanaman
Penanaman Kakao dapat dilakukan saat bibit sudah berusia 4-6 bulan i pembibitan. Pemindaan bibit ke lahan juga dapat dilakukan saat tanaman sudah mempunyai daun tua paling sediit 12 helai, tinggi minimum 50cm, dan diameter batang kurang lebih 1,5cm. Pengangkutan bibit ke lahan penanaman harus dilakukan dengan hati-hati agar bibit media tidak pecah.

Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum penanaman, antara lain lubang tanam yang sudah ditutup kurang lebih satu bulan digali lagi sedalam polybag bibit kakao, tanaman pelindung sementara dan pelindung tetap sudah berfungsi dan berkembang, dan saat pemindahan atau penanamn bibit ke lahan sebaiknya dilakukan ketika tanamn tidak sedang bertunas.

Cara menanam bibit kakao ialah sebagai berikut.
1. Polybag disayat dengan pisau dari bawah ke atas, uahakan agar media bibit tidak pecah dan akar tidak rusak.
2. Bibit beserta media yang telah dikeluarkan dari polybag dimasukkan di tengah-tengah lubang tanam hingga media bibit sejajar dengan permukaan tanah.
3. Tanah dikiri dan kanan tanamn dipadatkan kembali agar tidak terdapat rongga udara yang dapat mengakibatkan kekeringan dan tanah di sekitar batang dibuat gundukan.
* (dirangkum dari berbagai sumber)
Baca juga Cara Budidaya Tanaman Kakao (2), Pemeliharaan & Pengendalian Hama.

Selasa, 09 Juni 2015

Cara Budidaya Tanaman Cengkeh

Cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan salah satu komuditas ekspor Indonesia yang menjadi unggulan. Dari cengkeh ini kita banyak mendapat sumbangan devisa. Oleh karena permintaan cengkeh akan luar negeri sangatlah banyak dan meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu seyognyanya kita memanfaatkan potensi kita untuk bisa menghasilkan cengkeh secara maksimal atau sebanyak mungkin. Karena cengkeh ini sangatlah unik, dengan usia yang panjang dia bisa tetap produktif jika bibitnya bagus seperti cengkeh AFO yang ada di Ternate.

Secara kondisi negara kita sangatlah menguntungkan karena apa saja yang kita tanam pasti tumbuh. Demikian juga cengkeh sangat tumbuh subur di negara ini. Meskipun begitu ada beberapa hal yang menyebabkan budidaya cengkeh ini bisa maksimal, antara lain diantara adalah :

Kondisi Tanah
Tanaman cengkeh bias tumbuh subur di tanah yang berstruktur baik, yakni gembur, tidak berpadas, berlapisan tanah liat dan tanah berpasir (tanah vulkanis muda), tanah-tanah tersebut kurang cocok untuk tanaman cengkeh, karena terlalu mudah kehilangan air.

Iklim
Kondisi iklim sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya cengkeh. Karena cengkeh tidak bias hidup di daerah yang kering, karena kondisi ini bias mengakibatkan matinya pohon cengkeh yang berusia muda antara umur 1 – 2 tahun, juga mati ranting pada pohon dewasa, dan juga kurang produktifnya pohon yang sudah tua.

Tanaman ini baik di wilayah yang mempunyai curah hujan antara 2.000 – 3.500 mm, tetapi yang merata sepanjang tahun. Namun jika terlalu tinggi curah hujannya juga tidak baik bagi pertumbuhan tanaman cengkeh, curah hujan diatas 4.000 mm bisa mengakibatkan kematian. Karena hujan yang terus menerus akan mengakibatkan kerusakan pada bunga muda dan dapat menyebabkan pertumbuhan lumut-lumut pada cabang dan ranting.

Tanaman cengkih sangat cocok dengan kondisi iklim yang hangat dan tidak terlalu lembab, untuk itu jarak tanam perlu diperhatikan, sebaiknya  antara 8 x 8 meter. Sehingga sirkulasi udara sekitar pohon bias cepat berganti dan terjaga kelembabannya. Tanaman cengkeh pun sangat membutuhkan sinar matahari yang cukup, terutama pada masa pembungaan.

Varietas Unggul
Penyediaan bibit cengkih yang baik sangat berpengaruh bagi sukses tidaknya budidaya cengkeh ini. Sehingga penyemaian bibit dan pemilihannya harus benar-benar diperhatikan. Hendaknya sebelum ditanam alangkah baiknya bibit-bibit cengkeh yang sudah kita pilih ini kita semaikan dulu dalam bedengan-bedengan yang kita buat atau bisa juga dengan polybag.

Proses Pembibitan Cengkeh
1. Pembibitan di Bedengan Tanah
Sekitar dua minggu sebelum tanam, tanah bedengan dicampur pupuk kandang dosis 20 kg/m2, kemudian disterilkan dengan pestisida. Untuk bedengan tempat penyemaian bibit cengkih biasanya kita buat dengan lebar bedengan sekitar 1,5 – 2 m sedangkan panjang bias menyesuaikan lahan dengan tinggi sekitar 30 – 50 cm dari permukaan tanah. Penanaman benih dilakukan dengan jarak antara 20 x 20 cm atau 20 x 25 cm untuk benih umur 1 tahun, dan 30 x 30 cm untuk benih umur 2 tahun.

Jangan lupa bedengan ini harus dibikin terlindung dari sinar  matahari secara langsung (dibuat teduh) dengan dipasangkan paranet. Media yang digunakan dalam bedengan ini haruslah gembur, bebas dari penyakit dan tetap lembab. Bibit cengkeh mulai bisa dipindahkan ke kebun sejak usia 3 bulan atau maksimal bisa usia 2 tahun.

2. Pembibitan di Polybag
Untuk pembibitan cengkeh (cengkih) polybag yang digunakan:
- ukuran 15 x 20 cm, ketebalan 0,06 untuk benih umur 1 tahun
- ukuran 20 x 25 cm, ketebalan 0,08 untuk benih umur 2 tahun.
Jika bibit masih berusia 3 – 4 bulan tidak boleh langsung dipindahkan ke kebun tapi ke polybag sampai usia 1 – 2 tahun dengan jarak antar polibag sekitar 60 cm x 60 cm sampai 80 cm x 80 cm. Dalam masa pembenihan ini kita juga tetap memperhatikan sisi pengairannya, jika dirasa dalam 2 – 3 hari berturut-turut tidak turun hujan, maka benih harus secepatnya disiram dengan alat penyiram yang lubangnya halus, agar biji-biji tidak terpelanting.

* Untuk kebutuhan polybag silahkan hubungi kami di 08123.258.4950 - 0877.0282.1277, info selengkapnya klik disini.

Sambil juga tetap dijaga tingkat kegemburan dari bedengan tersebut. Selain itu, rerumputan dan tanaman pengganggu harus dicabuti agar tidak mengganggu pertumbuhan dari bibit cengkeh pada saat ini bisa juga disertai pemberian pupuk urea dengan dosis ± 30 gram per m².  Penggemburan tanah dan pemupukan dengan cara yang sama dilakukan tiap satu bulan sekali.

Cara pengambilan benih harus hati-hati, usahakan pengaambilan benih dengan tanahnya supaya akar tidak rusak, setelah itu benih dan tanah bisa dimasukkan ke polibag atau pembungkus lain, yang paling penting tanah dan akar tidak pecah.

Selama dalam polibag ini benih disimpan sekitar 1 – 2 minggu dan ditaruh di tempat terlindung (teduh) sambil disemprot dengan K.O.C 1 – 2% untu menahan pertumbuhan jamur pada daun. Akan lebih baik lagi kalau disemprot dengan insektisida. Dimana dalam penyimpanan ini dimaksdukan untuk meminimalisir kematian bibit yang mau ditanam di areal tanam. Setelah dirasa bibit sudah normal pertumbuhannya baru dipindahkan ke areal lahan sambil dipotong pucuk/pupus yang kering untuk mempercepat pertumbuhan selanjutnya.
* (disarikan dari berbagai sumber)