HUBUNGI KAMI

PABRIK & DISTRIBUTOR POLYBAG

Jual Polybag, Pabrik Polybag, Polibag, Distributor Polybag, Supplier Polybag, Polybag Murah, Plastik Polybag, Harga Polybag, Ukuran Polybag, Plastik Polybag, Polybag Tanaman, Polybag Sampah, Kantong Plastik Sampah, Kantong Sampah Medis



Hubungi Kami
• SMS/WA/Call: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 08123.258.4950
Phone: 031- 8830487
• Email: limcorporation2009@gmail.com

Panduan Lengkap Menanam Cabai di Polybag, Mau Tau!

Cara Menanam Cabai Sendiri dengan Polybag

Hai, kembali lagi bersama penulis yang akan membahas seputar dunia pertanian, perkebunan, pertanian dan juga perternakan.

Hampir setiap masakan di nusantara menambahkan cabe di dalamnya. Karena, rata-rata dari masyarakat Indonesia adalah pecinta pedas sejati. Agar anda tak ikut-ikutan heboh pada saat harga cabe naik derastis, mendingan anda tanam cabe sendiri, yuk! Berikut disajikan panduan budidaya cabai dalam pot/polybag :

Syarat Tumbuh

Cabai sendiri memiliki daya adaptasi yang cukup baik dan luas. cabai dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah hingga dataran tinggi. Hampir keseluruan jenis-jenis tanah cocok tuk ditanami cabai namun yang paling bagus ialah tanah humus yang kaya akan unsur hara, dari sedana erasi tanah yang cukup baik, dan air cukup tersedia selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 

Tanaman cabai membutuhkan cahaya matahari yang cukup sepanjang hari dengan intensitas penyinaran lebih dari  70%. Jika kurang sinar matarhari, tanaman akan tumbuh meninggi, daun dan batang lemas, umur panen lebih lama serta produksi rendah.

Penyiapan Media Semai

Media yang bisa kami anjurkan tuk penyemaian ialah campuran tanah, pupuk kandang / juga bisa kompos dan sekam bakar dengan takaran perbandingan 3;2;1. Tuk pencegahan serangan penyakit, sebaiknya media semai terlebih dahulu disterilisasikan. Sterilisasi dikerjakan dengan cara menjemur di bahwah panas sinar matahari.

Kemudian didinginkan, dimasukan kedalam wadah penyemaian dan disiram. Wadah semai yang dapat dipergunakan polybag kecil, kantung plastikes, daun pisang, nampan plastik, atau juga bisa memanfaatkan gelas plastic bekas minuman yang telah di lubangi.

Perlakuan Benih

Benih diperoleh dari tanaman yang cukup sehat, seta berasal dari buah yang suda matang dengan sempurna dan jangan lupa yang sehat. Saat sebelum benih disemai, lebih dulu benih dipendam di air hangat kuku(suhu45-50 oC) sepanjang 1 jam buat percepat tumbuhnya benih. Kecuali sama air hangat, benih dapat dipendam dalam larutan fungisida Previcur N dengan jumlah 1-2 cc per liter air sepanjang 1 jam.

Perannya kecuali untuk percepat tumbuhnya benih untuk menahan gempuran jamur. Selama perendaman, benih yang cacat dan yang mengapung dibuang. Berikutnya tiriskan benih serta keringkan di atas kertas kertas agar tak lengket pada saat menyemaikan benih.

Penyemaian

Benih disemai satu-satu dalam tempat semai yang telah di isi media semai, dan ditutup dengan media semai lembut dengan diayakan. Untuk menjaga kelembapan, persemaian ditutup dengan karung plastic atau goni atau daun pisang. Saat di pesemaian dilaksanakan penyiraman dengan memercikan air. Usia 5-7 hari sesudah semai, benih akan tumbuh. Tutup persemaian dibuka. Sesudah berusia 20-30 hari atau berdaun 4-5 lembar, bibit bisa dipindah di dalam pot/polybag besar.

Media Tanam dan Penanaman

Tempat tanam untuk budidaya cabai dalam pot/polybag adalah gabungan tanah dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1;1. Bila tanahnya padat, bisa ditambah sekam bakar atau sekam yang telah lapuk dengan perbedaan di antara tanah, pupuk kandang/kompos dan sekam, 3:2:1. Ukuran pot/polybag besar yang disarankan ialah 40x50 cm.

Penanaman atau perpindahan bibit dari polybag kecil ke polybag besar seharusnya dilaksanakan di sore hari supaya bibit memiliki saat yang cukup buat menyesuaikan saat malam hari. Bibit yang ditanamkan ialah yang sudah berusia 20-30 hari atau berdaun 4-5 helai. Saat sebelum bibit ditanamkan atau dipindah, lebih dulu disiram dengan air hingga mediumnya jemu. Seterusnya bibit dikeluarkan dari tempat pembibitan dengan berhati-hati dan ditanamkan pada pot/polybag besar. Media dijaga supaya tidakpecah.

Perawatan Tanaman

Perawatan adalah salah satunya kunci sukses dalam budidaya cabai. Perawatan harus dilaksanakan secara disiplin, salah satunya penyiraman, penyiangan, perempelan, pemupukan, penempatan ajir dan pengaturan Organisme PenggangguTanaman (OPT).

Penyiraman dilaksanakan tiap hari saat pagi atau sore hari bila tidak ada hujan. Penyiangan dilaksanakan sekali dua minggu dengan buang rumput-rumput liar yang ada dalam dan di seputar pot/polybag.

Tunas samping dan sebahagian daun yang tumbuh s/d ketinggian 15 - 25 cm dari permukaan tanah dipotong/dirempel. Pemotongan mempunyai tujuan untuk menghindar percikan air penyiraman yang melekat di bagian tanaman, tangkai jadi kuat dan kuat, pertumbuahan sisi atas tanaman lebih prima, perputaran udara lebih bagus. Penempatan ajir dilaksanakan sedini kemungkinan memakai bahan yang kuat, seperti kayu, bambu atau bahan yang lain.

Pemupukan

Pupuk kimia diberi sesudah tanaman berusia 1 (satu) bulan. Pupuk yang diberi ialah NPK (16:16:16) dengan meleburkan 10 gr NPK dalam 1 (satu) liter air. Selanjutnya larutan pupuk disiramkan pada tanaman sebanyak±200 ml (segelas Aqua) per pot/polybag, 1x dalam10 hari.

Selaku pupuk tambahan dapat diberi air cucian beras, air cucian daging/ikan, pupuk cair (urine ternak),dan pupuk nabati seperti daunTitonia. Air cucian beras atau air cucian daging/ikan saat sebelum dipakai lebih dulu disaring. Urine ternak yang dipakai ialah yang telah difermentasi.

Pengaturan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Rintangan yang lumayan berat dalam budidaya cabai ialah gempuran hama dan penyakit atau OPT. Hama yang banyak serang tanaman cabai diantaranya: ulat tanah, ulat grayak, ulat buah, kutu kebul, kutu daun, trips dan tungau. Penyakit yang banyak serang diantaranya: Virus kuning, busuk buah Antraknos, Layu Fusaium, layu bakteri, bintik daun serkos poradan rebah kecambah.

Pengaturan hama dan penyakit dilaksanakan dengan mengaplikasikan prinsi ppengendalian hama terintegrasi (PHT), yakni lakukan budidaya secara sehat yang dengan diawali penyeleksian varietas tahan, benih yang bebas gempuran OPT, tindakan benih, sterilisasi media semai, penyiraman, sanitasi tempat dan pemupukan dengan teratur, dan penilaian teratur tiap sore dan pagi hari. Penilaian teratur pada sore dan pagi dilaksanakan sebab biasanya hama menghinggapi tanaman pada sore dan pagi hari sampai malam. Bila diketemukan hama, langsung dilaksanakan pengaturan secara teknisi, yakni dengan ambil hama dan membunuhnya.

Seterusnya bias disemprot pestisi dan abati atau bio pestisida, misalnya: minyak seraiwangi dengan jumlah 1-3 cc/liter air yang ditambah lagi sedikit detergen. Pestisi dan abati yang lain bias dibikin dari daun sirsak, daun mindi, daun bengkuang, bayam duri, bunga kembang puku lempat, tembakau dan sebagainya.

Salah satunya biopestisida yang bisa dipakai untuk pengaturan hama dan penyakit cabai menurut periset Balai Riset Sayur (Balitsa) Balitbangtan, Wiwin Setiawati ialah yang dikenali bernama ATECU yakni kombinasi daun Mimba (Azadirachtaindica), daun Kacang Babi (Teprosiavogelli) dan urine sapi dengan perbedaan 1:1:4 yang dipendam sepanjang 15 hari. Program dengan menyemprotkan atau disiramkan kesemua sisi tanaman dengan jumlah 10 ml/liter air. Biopestisida ini cukup baik mengatur Trips, Tungau, Ulat Tanah, dan Antraknose.

Untuk menahan menyebarnya penyakit ketanaman lain, seharusnya sisi tanaman yang diserang dibuang, seterusnya dibakar atau dipendam. Untuk budidya di pekarangan seharusnya dijauhi pemakaian toksin dalam pengaturan hama dan penyakit.

Panen dan Saat Panen

Panen cabai dilaksanakan waktu buah 90% masak, yakni berusia 70-120 hari sesudah tanam (HST), bergantung pada varietas dan ketinggian tempa ttumbuh. Di daratan rendah umumnya cabai dipanen pada usia 70 HST, sedang di daratan tinggi seputar 120 HST. Panen dilaksanakan 1x dalam 3-7 hari. Panen seharusnya dilaksanakan pada cuaca ceria. Panen hijau bisa dilakuka npada waktu buah sudah mengeras atau sebulan saat sebelum panen merah.

Satu tangkai cabai merah bisa dipanen sampai 20 kali dg hasil 0,7 - 1,5 kg/tangkai. Dengan menanam 10 tangkai cabai per rumah tangga diinginkan bisa penuhi keperluan setiap hari secara berdikari hingga tidak dipengaruhi oleh pergolakan harga di pasar. (RifdaRoswita).

Nah, berakhir sudah pembahasan materi untuk artikel kali ini. Jangan lupa share agar semua mendapat informasi yang bermanfaat ini ya. See you later!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Panduan Lengkap Menanam Cabai di Polybag, Mau Tau!"

Posting Komentar