HUBUNGI KAMI

PABRIK & DISTRIBUTOR POLYBAG

Jual Polybag, Pabrik Polybag, Polibag, Distributor Polybag, Supplier Polybag, Polybag Murah, Plastik Polybag, Harga Polybag, Ukuran Polybag, Plastik Polybag, Polybag Tanaman, Polybag Sampah, Kantong Plastik Sampah, Kantong Sampah Medis



Hubungi Kami
• SMS/WA/Call: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 08123.258.4950
Phone: 031- 8830487
• Email: limcorporation2009@gmail.com

6 Negara dengan Pertanian Terbaik di Dunia, Adakah Indonesia?

Pertanian Terbaik di Dunia

Hai, kembali lagi bersama penulis yang akan membahas seputar dunia pertanian, perkebunan, pertanian dan juga perternakan. Pertanian merupakan elemen penting bagi suatu negara. Tanpa sektor pertanian suatu negara akan bergantung pada negara lain.

Dengan bertani negara dapat menghasilkan bahan mentah yang biasa diolah oleh ke banyak masyarakat, Contohnya padi, kapas, sayuran dan sebagainya. Salah satu negara yang memprioritaskan pertanian adalah Indonesia, negara kita dikenal sangat cocok dengan sektor pertaniannya. Dengan iklim tropis dan tanah subuh, Indonesia merupakan tempat yang sangat cocok untuk bertani.

Hampir semua tumbuhan bisa tumbuh di tanah Indonesia. Namun ironisnya sistem pertanian dan perhatian khusus pada petani di negara Indonesia masih minim. Bahkan sistem pertanian di negara Indonesia masih ketinggalan dengan sistem pertanian negara-negara yang tak memiliki lahan subur seperti Indonesia. Sehingga sektor pertanian Indonesia tidak pernah mengalami kemajuan. Berikut beberapa negara agraris yang memiliki sistem pengolahan pertanian dan pertanian terbaik di dunia :

1. Jepang

Jepang yang dikenal sebagai negeri sakura memiliki pertanian terbaik. Sebagai negara dengan perkembangan teknologi tinggi seta maju, negara Jepang mengaplikasikan teknologi dalam bidang pertaniannya. Orang Jepang sangat kreatif dalam mengolah tanah untuk dijadikan lahan pertanian. mereka bisa menanam di basement, di halaman, rel kereta api, dan sebagainya.

Pasca tsunami yang menghancurkan sebagian lahan pertaniannya, Jepang merencanakan sistem pertanian yang lebih modern dengan menggunakan dan memanfaatkan teknologi canggih mereka. Teknologi terbarukan seperti traktor tak berawak, mesin tanam, dan mesin panen digunakan oleh para petani. Sedangkan untuk menangkal hama, Jepang menggunakan teknologi pencahayaan LED.

2. Belanda

Luas negara ini tidak mencapai satu persen dari total luas Indonesia. Tidak ada lahan dan tidak cukup lahan untuk bertani di negara ini. Apalagi dengan iklim dingin di Belanda, bercocok tanam sangat tidak mungkin terjadi.

Namun, Belanda mampu menjadi salah satu negara pengekspor produk pertanian terbesar di dunia dengan nilai ekspor sebesar EUR 72,8 miliar. Produk andalannya adalah biji dan bunga. Kunci kemajuan pertanian di Belanda adalah penelitian. Kebijakan dan teknologi diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Salah satu pusat penelitian pertanian yang terkenal di sana adalah Universitas Wageningen.

Seperti dikutip sebuah situs, Belanda dengan luas hanya 41.526 kilometer persegi mampu lebih unggul dari negara kita yang luasnya 1.919.440 kilometer persegi. Dalam mendorong inovasi pertanian, Belanda telah membentuk Menteri Ekonomi, Pertanian dan Inovasi yang berfungsi membawa Belanda menjadi negara yang memadukan inovasi di bidang pertanian untuk mewujudkan ekonomi negara yang kuat dengan mengutamakan kelestarian lingkungan.

3. Amerika Serikat

Teknologi pertanian Amerika telah berkembang lebih pesat sejak abad ke-19, ketika banyak mesin dan teknologi baru ditemukan. Pertanian di sana semakin mengembangkan mesin dan teknologi yang ditemukan yang juga digunakan untuk meningkatkan hasil dan kualitas pertanian. Seperti penerapan biologi pada tanaman okulasi, agar buahnya lebih baik dari pada tanaman induk. Ilmu pertanahan berguna untuk mengelola lahan pertanian dan mengatur sistem irigasi. Jadi, kemajuan teknologi justru membuat pertanian semakin maju.

Sebagian besar lahan pertanian di Amerika ditanami jagung, jerami, dan gandum. Lahan pertanian utama digunakan untuk menghasilkan pangan berserat serat. Saat ini, Amerika Serikat adalah salah satu pengekspor pertanian terbesar di dunia. Komoditasnya lengkap dan berkualitas sangat baik mulai dari sayur mayur, buah-buahan, ayam, daging sapi, susu, hingga tembakau dan biji-bijian. Peralatan pertanian di Amerika sangat modern. Di Amerika, traktor dapat berfungsi sebagai penarik alat lain, seperti cangkul, pupuk, penanam benih, pemotong, dan pemanen.

Nyatanya, beberapa traktor bisa menjadi sumber tenaga untuk mesin lain. Produk pertanian utama yang dihasilkan oleh para petani di negara Amerika ialah gandum, kedelai, beras, kapas, dll. Sebagian besar hasil pertanian tersebut diekspor ke luar negeri. Kemajuan teknologi pertanian di sana telah meningkatkan sistem pengemasan, pemrosesan, transportasi, dan pemasaran produk pertanian di Amerika.

4. Australia

Australia adalah negara besar (7,5 juta kilometer persegi), tetapi sebagian besar terdiri dari gurun dan daerah semi-kering. Ada juga pegunungan dan hutan lebat. Area ini tidak bisa digunakan untuk pertanian. Sekitar dua pertiga atau 485 juta hektar lahan di Australia dapat digunakan untuk pertanian.

Ini termasuk: 20,9 juta hektar untuk menanam tanaman pangan; 27,5 juta hektar untuk menanam berbagai jenis rumput; dan 436,6 juta hektar untuk padang rumput dimana domba dan ternak merumput, atau dibiarkan tandus.

Beberapa daerah di Australia memiliki curah hujan yang rendah dan tidak dapat diandalkan. Artinya, sebagian wilayah pertanian bergantung pada irigasi. Tanah di Australia seringkali kurang padat nutrisi sehingga dibutuhkan pupuk. Australia telah mulai mengekspor gandum dan wol.

Pada saat lemari es diketahui, Negara australia menjadi negara yang mendahului untuk memproduksi daging untuk diekspor di kapal berpendingin. Dagingnya dikirim ke Eropa dengan kapal. Dengan berjalannya waktu, banyak tanaman pangan lainnya ditanam untuk ekspor. Sekarang Australia mengekspor hasil pertanian ke berbagai negara, terutama di Asia.

5. China

Meskipun pertanian mencapai 5 juta kilometer persegi, namun sebagian besar lahan terkonsentrasi di dataran dan daerah cekung di bagian timur yang beriklim “monsun”. Industri tanaman adalah sektor produksi pertanian terpenting di Cina. Bahan makanan utama Cina adalah beras, gandum, jagung dan kedelai, sedangkan tanaman industri adalah kapas, kacang tanah, lobak, tebu. Pertanian Tiongkok telah memasuki tahap perkembangan pesat sejak pelaksanaan reformasi di pedesaan pada tahun 1978.

Selama 20 tahun terakhir, reformasi di pedesaan Cina terus berlangsung dalam kerangka sistem hak milik kolektif dan mendobrak pengikatan sistem tradisional untuk mengeksplorasi bentuk aktual baru dari ekonomi kolektif di bawah kondisi ekonomi pasar.

Reformasi menguntungkan petani, juga meningkatkan tenaga produktif di pedesaan, mendorong pertumbuhan pertanian yang pesat, terutama produksi bahan makanan dan mengoptimalkan struktur pertanian, sehingga pertanian Tiongkok mencapai hasil yang luar biasa.

6. Brazil

Brazil memiliki total luas lahan pertanian 2,8 juta kilometer persegi. Negara Samba membukukan ekspor pertanian 35 miliar orang Amerika pada 2018. Ekspor kedelai Brasil dapat mencapai angka 80,7 juta ton pada awal tahun 2019, dengan permintaan terbesar dari China. Kedelai Brasil menjadi andalan ekspor pertanian negara itu, terhitung 25,9 miliar dolar AS dan komoditas gula andalan kedua sebesar 11,4 miliar dolar AS pada 2018.

Nah, berakhir sudah pembahasan materi untuk artikel kali ini. Jangan lupa share agar semua mendapat informasi yang bermanfaat ini ya. See you later!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "6 Negara dengan Pertanian Terbaik di Dunia, Adakah Indonesia?"

Posting Komentar