HUBUNGI KAMI

PABRIK & DISTRIBUTOR POLYBAG

Jual Polybag, Pabrik Polybag, Polibag, Distributor Polybag, Supplier Polybag, Polybag Murah, Plastik Polybag, Harga Polybag, Ukuran Polybag, Plastik Polybag, Polybag Tanaman, Polybag Sampah, Kantong Plastik Sampah, Kantong Sampah Medis



Hubungi Kami
• SMS/WA/Call: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 08123.258.4950
Phone: 031- 8830487
• Email: limcorporation2009@gmail.com

Tanam Jahe Ternyata Tidak Sesulit itu kok, No 2 Wajib Tau!

 

Jahe merupakan tanaman rimpang yang sangat populer digunakan sebagai bahan rempah-rempah bumbu dapur serta dapat juga  di olah menjadi obat-obatan, sekaligus bahan campuran pada minuman. Membudidayakan tanaman jahe biasanya dilakukan dalam skala yang cukup besar, mengingat waktu panennya yang memakan waktu sangat lama, yakni bisa lebih dari 10 bulan lamanya. Umumnya, tanaman jahe di tanam atau dibudidayakan pada tanah luas, subur, gembur, serta mengandung banyak kandungan humus. kali ini akan dibahas mengenai beberapa cara menanam jahe menggunakan polybag

Baca Juga:





1. Pembibitan. 

Hal pertama sebelum menanam tanaman jahe, pastikan kamu sudah mempunyai bibit jahenya. Pilih bibit jahe yang sudah kehijauan pada bagian pucuk rimpangnya. Bibit jahe yang sudah agak kehijauan pada bagian pucuk rimpangnya menjadi pertanda sudah lama disimpan di tempat terbuka serta mulai tumbuh cepat pastinya. 

Ingin mencari media tanam polybag dengan harga yang murah klik Disini!

 

2. Siapkan kokopit. 

Siapkan kokopit untuk media persemaiannya, karena langkah pertama sebelum bibit jahe di pindah tanamkan. sebelum proses tanam lakukan dulu proses penyemaian dulu agar bisa dipastikan bibit tumbuh di polybag berkembang serta tidak gagal.

Alasan kenapa kita harus menyemai dulu, karena jahe yang masih belum tumbuh bisa saja gagal tumbuh jika langsung meletakkan di polybag serta dengan perlakuan seperti kamu mau menanam biasanya. Dalam persemaiannya bisa menggunakan kokopit yang kamu ratakan di keranjang persegi serbaguna, lalu isi  kira-kira kokopit hampir memenuhi keranjang. Setelah itu, ratakan bibit jahe di dalam media kokopit. Media kokopit memiliki sifat daya serap yang tinggi terhadap air yang di siram, jadi berhati-hati dalam penggunaannya, salah-salah jahe bisa saja membusuk karena terlalu lembap.


3. Basahi media kokopit.

Basahi kembali media kokopit dengan cara mencipratinya dengan air, tapi tidak usah terlalu basah. Kalau sudah, simpan bibit jahe yang ditanam menggunakan kokopit di tempat yang redup matahari, tapi jangan terkena hujan selama 1,5 bulan. Dengan media kokopit yang kamu gunakan, kamu hanya perlu menyiraminya seminggu sekali saja, lain halnya jika kamu menggunakan media tanam tanah. 

Kami menyediakan peralatan Green House dengan kualitas unggul, Yuk klik Disini!

 

4. Lihat pertumbuhan dan pindahkan ke media tanam polybag

Setelah 1,5 bulan kemudian, bibit jahe akan mengalami pertumbuhan, ada yang terlihat sudah tinggi, ada juga yang masih kecil, ada juga baru terlihat tunasnya, semua tergantung dari kualitas bibit jahenya. Setelah pertumbuhan, kamu bisa pindahkan ke media baru yakni polybag, bahkan bibit yang baru keluar tunas sekalipun kamu pindahkan.


5. Siapkan media tanam di polybag dan mulai penanaman.

Untuk media tanamnya sendiri sebaiknya  menggunakan media tanam yang gembur dan kandungan ph yang cukup, dengan perbandingan tanah 40%, pupuk kandang 30% serta arang sekam 30%. Pada polybag yang sudah berisi campuran tanah, pupuk kandang serta arang sekam, buatlah lubang di tengahnya dengan ukuran sebesar bibit jahe tersebut. Kemudian padatkan kembali media tanam untuk menopang tanaman jahe yang sudah mulai tumbuh berkembang. Lakukan proses penumbuhan memakan waktu selama 6 bulan. Sampai di usia 6 bulan, tanaman jahe sudah berkembang biak melalui tunas-tunas rimpangnya, hingga memunculkan tunas baru sampai penuh satu polybag. Di usia 6 bulan ini, tanaman jahe belum bisa dipanen meski terlihat sangat subur serta rimbun batang daunnya. 


6. Perawatan.

Selama 6 bulan lebih, kamu hanya perlu menyiramnya setiap sore hari. Bila cuaca terik dan panas, kamu bisa menyiramnya 2 kali dalam sehari. Setelah memasuki usia 2 hingga 4 minggu, lakukan penyiraman dengan fermentasi pupuk organik.

Jika terdapat hama maupun penyakit pada tanaman ini kamu segera membersihkannya dengan menyemprotkan insektisida atau fungisida dengan bahan alami (organik) agar kualitas jahe tetap sehat dan tanah tetap subur. Jika ada gulma segerah lakukan pembersihan. Dalam kurun 25 hari sekali, tanaman jahe sudah terlihat menyembul keluar tanah, segera lakukan penambahan media tanam setebal 10 cm saja. Begitu pun seterusnya sampai fase panen tiba. 


7. Pemanenan.

Setelah tanaman jahe yang dibudidayakan sudah berusia sekitar 8-10 bulan, pemanenan sudah bisa kamu lakukan, lho. Untuk mengetahui jahe seperti apa yang sudah siap dipanen, bisa kamu lihat dari penampilan tanaman tersebut. Tanaman jahe yang sudah siap panen umumnya berusia tua, yang mana akan terlihat tanda-tanda daun serta batang berubah warna menjadi kuning ataupun sudah mengering. Cara memanennya juga tidak sulit kok, kamu hanya cukup mencetok ataupun merobek kantung polybag jika sudah mulai lapuk. Setelah itu, angkat rimpang jahenya dengan hati-hati agar tidak merusak jahenya, lalu bersihkan tanah serta kotoran yang menempel pada jahe, setelah itu simpan di tempat yang sejuk dan kering.


Nah, diatas merupakan cara mudah dan simpel dalam menanam jahe di rumah kamu dengan media tanam polybag. Pastikan ketika kamu hendak memulai budidaya kamu sudah mengantongi beberapa referensi lain agar menunjang keberhasilan budidaya kamu. Semoga bermanfaat. Sekian, Terima Kasih.




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tanam Jahe Ternyata Tidak Sesulit itu kok, No 2 Wajib Tau!"

Posting Komentar